Berita

Presiden Joko Widodo/Repro

Politik

Ketar-ketir Ekonomi RI Terguncang Perang, Jokowi Tidak Ingin Rakyat Jadi Korban

SELASA, 22 MARET 2022 | 15:37 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perekonomian Indonesia diperkirakan akan ikut terguncang akibat ketidakpastian global yang terjadi dalam beberapa sektor sejak Februari lalu.

Hal ini membuat Presiden Joko Widodo ketar-ketir melihat situasi dan kondisi sekarang ini, ditambah pandemi Covid-19 yang masih berkembang.

"Di tahun 2022 ini, kita menghadapi banyak tantangan dan ketidakpastian global yang semakin meningkat, semakin tinggi," ujar Jokowi dalam siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (22/3).

Jokowi menilai, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun belum juga selesai pada tahun 2022. Kondisi mengkawatirkan ditambah perekonomian dunia yang saat ini masih belum pulih total.

Secara detail, Jokowi menyoroti masalah kelangkaan energi, pangan, kontainer, serta inflasi yang tinggi terjadi di banyak negara di belahan dunia.

"Pada saat dunia mulai bangkit memulihkan perekonomian, bulan lalu, Februari terjadi perang. Perang yang membuat pusing semua negara. Ini akan memperdalam krisis perekonomian dunia dan meningkatkan ketegangan politik dunia," tuturnya.

Di samping itu, Jokowi juga melihat harga minyak dunia, gas, bahan baku pupuk, dan harga gandum juga naik.

"Inflasi tentu saja juga semakin meningkat," tuturnya.

Maka dari itu, permasalahan-permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Menurut Jokowi, tantangan-tantangan ini harus disikapi dengan sangat hati-hati dan kerjasama atau kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha, serta dibutuhkan kebijakan yang cepat dan tepat, serta implementasi yang efektif.

"Yang jelas, masyarakat tidak boleh menjadi korban dari ketidakpastian global ini. Investasi yang menciptakan lapangan kerja harus terus kita tingkatkan, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan harus terus diupayakan," demikian Jokowi.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya