Pertemuan antara Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Barat Asep N Mulyana/Ist
Sejumlah Jaksa akan menyambangi setiap sekolah di Jawa Barat. Hal ini seiring dengan akan direalisasikannya kurikulum antikorupsi untuk level SMA, SMK, dan SLB yang akan diberlakukan pada pekan ini.
Keseriusan ini dibuktikan dengan pertemuan antara Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi, dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Barat, Asep N Mulyana, di kantor Kejati Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (21/3).
"Rabu besok Pak Kajati akan menyerahkan buku kurikulum pendidikan antikorupsi kepada kepala sekolah sebagai simbol dimulainya," ujar Dedi Supandi, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Dirinya menyebut materi antikorupsi itu akan masuk pada mata pelajaran PPKN. Tujuan diberlakukannya kurikulum antikorupsi ini memiliki kaitan dengan pengembangan pendidikan karakter di Jabar. Dengan demikian, para pelajar memiliki bekal di masa depan untuk tak melakukan perbuatan korupsi.
Selain itu, kurikulum antikorupsi ini juga hadir untuk menyokong momentum G20 yang berlangsung beberapa waktu lalu.
"InsyaAllah dengan adanya kurikulum itu akan menjadi sebuah kelembagaan yang sudah ternaungi dan akan kita lakukan pembelajaran di sekolah," kata dia.
Dia melanjutkan, kurikulum antikorupsi ini juga tidak hanya akan menyentuh peserta didik, tetapi juga tenaga kependidikan untuk mengusung semangat antikorupsi di setiap sekolah.
"Saya sangat salut Pak Kajati tadi bilang bahwa siap menjadi pengajar langsung ke anak sekolah," pungkasnya.
Sementara itu, Kajati Jawa Barat Asep N Mulyana mengatakan, pihaknya mendukung langkah Pemprov Jabar untuk memasukkan materi antikorupsi dalam kurikulum pelajar SMA/SMK dan sederajat di Jabar.
"Kita bersama untuk menjadikan Jabar ini bebas korupsi. Salah satunya kami akan melakukan dalam konteks pencegahan ya," ujar Asep.
Bahkan Asep berencana membentuk satuan tugas (satgas) untuk menunjang kurikulum antikorupsi tersebut. Nantinya, satgas ini akan membantu untuk menyiapkan materi antikorupsi yang akan diberikan kepada pelajar di Jabar.
Selain menyiapkan materi, Asep menambahkan, jaksa-jaksa di Jabar juga akan diarahkan untuk memberikan materi langsung ke sekolah-sekolah.
"Jadi di samping kurikulum, di dalam implementasinya pun nanti kita akan membuat berbagai macam pendekatan. Di satu sisi kami akan turun langsung sebagai narasumber pengajaran pendidikan antikorupsi," jelas Asep.
Selain memberi pelajaran, para Jaksa juga nantinya akan memberikan pelatihan membangun karakter pelajar bebas korupsi. Salah satu yang mendasar terkait untuk memberitahukan perihal integritas.
Artinya, pihaknya akan membuat semacam gerakan untuk membina karakter atau integritas dari para siswa.
"Nantinya akan dibentuk duta integritas di sekolah itu guna menanamkan kejujuran," pungkasnya.