Berita

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir (tengah)/Ist

Politik

Ingin Cetak Pengusaha Muslim Baru, Erick Thohir: Pembiayaan Syariah Kita Masih di Bawah 20 Persen

SABTU, 19 MARET 2022 | 17:16 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh terus hingga tahun 2045 dan akan menempati peringkat keempat ekonomi terbesar di dunia. Dengan kata lain, Indonesia akan menjadi negara ekonomi muslim terbesar di dunia.

Untuk memaksimalkan peluang itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, Indonesia perlu untuk terus menciptakan pengusaha muslim baru sekaligus ekosisten industri halal.

Untuk saat ini, kata Erick Thohir, Indonesia telah memiliki Bank Syariah Indonesia, yang menjadi pusat perbankan syariah nasional dan harus dimanfaatkan.


Pesan-pesan itu disampaikan Erick Thohir dalam Pembukaan Multaqa Nasional ke-7 Alumni Al-Azhar Mesir Indonesia di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (19/3).  

Soal BSI, Erick menjelaskan, populasi muslim dewasa kelas menengah akan tumbuh dari 161 juta orang menjadi 184 juta orang. Dari segi pendapatan, pangsanya akan makin kuat dari 39 persen menjadi 57,6 persen.

"Namun, ada yang menggelitik. Ketika bicara ekonomi keislaman, kita sangat konsumstif (produk halal) dan itu nomor empat terbesar di dunia," katanya.

"Namun ketika bicara produksinya, lima besar pun tidak masuk. Jadi ada yang salah. Kita hanya tumbuh konsumsinya tapi produksinya tidak," imbuhnya.

Lanjutnya, Bank Syariah Indonesia (BSI) sudah menjadi bank terbesar nomor tujuh di Indonesia dengan total nilai aset Rp 265 triliun. Nilai pembiayaan BSI sepanjang 2021 mencapai Rp 171,2 triliun, naik 9,3 persen dari tahun sebelumnya.

"Pembiayaan tumbuh, tapi ketika kita benchmarking dengan Malaysia, (porsi) pembiayaan (syariah) itu sampai 50 persen sedangkan Indonesia baru 20 persen. Artinya ada yang salah," bebernya.

Karena itu, kata Erick, Indonesia harus memiliki peta jalan sendiri, bukan peta jalan yang meniru Amerika Serikat atau China. Pemerintah tidak anti asing. Tetapi, sudah sewajarnya pasar Indonesia yang besar dinikmati oleh masyarakat sendiri, bukan oleh bangsa lain.

Masih kata Erick, hal itu tentu membutuhkan pengusaha, termasuk pengusaha muslim yang didukung lewat pembiayaan syariah.

"Tentu tidak cukup dengan mendorong BSI saja, dengan peta jalan sendiri, kita harus ciptakan pengusaha muslim baru, ekosisten industri halal, ini yang harus diutamakan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya