Berita

Presiden Suriah Bashar Al-Assad bertemu penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, di Dubai, Uni Emirat, 18 Maret 2022/Net

Dunia

Pertama Kali dalam Sebelas Tahun Presiden Suriah Kunjungi UEA, Washington: Kami Kecewa dan Terganggu

SABTU, 19 MARET 2022 | 08:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Untuk pertama kalinya sejak 2011, Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab pada Jumat (18/3) waktu setempat.

Di UEA Assad bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan yang menekankan bahwa Suriah adalah pilar fundamental keamanan Arab, dan bahwa UEA ingin memperkuat kerja sama dengannya.

Kunjungan itu mendapat teguran keras dari Washington. Departemen Luar Negeri bahkan mengatakan pihaknya "sangat kecewa dan terganggu" dengan apa yang disebutnya sebagai upaya nyata untuk melegitimasi Assad.


Selain bertemu dengan Sheikh Mohammed bin Zayed, Assad juga bertemu dengan penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, kata kepresidenan Suriah dalam sebuah pernyataan.

WAM mengatakan kedua pihak menekankan "pemeliharaan integritas wilayah Suriah dan penarikan pasukan asing" dari negara yang terfragmentasi di mana Rusia, Iran, Turki dan Amerika Serikat semuanya memiliki kehadiran militer.

Mereka juga membahas dukungan politik dan kemanusiaan untuk Suriah dan rakyatnya untuk mencapai solusi damai untuk semua tantangan yang dihadapinya, WAM melaporkan.

WAM mengatakan Sheikh Mohammed menyatakan keinginannya bahwa kunjungan ini akan membuka jalan bagi kebaikan, perdamaian dan stabilitas untuk menang di Suriah dan seluruh wilayah.

"Assad menjelaskan kepadanya tentang perkembangan terakhir di Suriah," katanya.

Perjalanan Assad ke UEA bertepatan dengan peringatan sebelas tahun pemberontakan Suriah, yang dimulai pada Maret 2011, dan pada saat Washington telah bekerja di seluruh dunia untuk menyatukan sekutu dan mitra melawan invasi Rusia ke Ukraina.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menegaskan kembali bahwa Washington tetap menentang upaya untuk menormalkan hubungan atau merehabilitasi Assad.

Dia mengatakan Amerika Serikat tidak akan melepaskan atau mencabut sanksi terhadap Suriah kecuali ada kemajuan menuju solusi politik untuk konflik tersebut, yang telah menewaskan ratusan ribu orang sejak bangkit dari pemberontakan melawan Assad.

"Kami mendesak negara-negara yang mempertimbangkan keterlibatan dengan rezim Assad untuk menimbang dengan hati-hati kekejaman mengerikan yang dikunjungi oleh rezim terhadap Suriah selama dekade terakhir, serta upaya berkelanjutan rezim untuk menolak sebagian besar akses negara ke bantuan kemanusiaan dan keamanan," kata Price, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (19/3).

Washington telah menyatakan keprihatinannya pada November ketika menteri luar negeri UEA mengunjungi Damaskus dan bertemu Assad.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya