Berita

Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham/Net

Dunia

Bersama Amerika, Australia Siap Bertindak Tegas Jika China Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina

RABU, 16 MARET 2022 | 10:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Munculnya laporan bahwa Rusia meminta dukungan militer dan Ekonomi dari China menuai reaksi keras dari menteri senior Australia.

Mereka berjanji akan bekerja Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghukum Beijing jika memilih untuk secara langsung mendukung invasi Moskow ke Ukraina.

Pernyataan pertama muncul dari Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham.

Ditanya apakah Australia akan mengambil bagian dalam memberikan sanksi kepada China untuk setiap dukungan potensial untuk upaya perang, Birmingham mengatakan Australia telah bertindak "bersama" dengan mitra internasionalnya.

"Australia akan terus mengambil sanksi terhadap setiap dan semua dalam kaitannya dengan tindakan yang dengan cara apapun mendukung serangan Rusia terhadap Ukraina," katanya kepada Sky News, Selasa (15/3).

"Saya berharap itu tidak terjadi karena saya berharap dan percaya bahwa China tidak memasok senjata ke Rusia dan tidak mendukung ini," ujarnya.

"Dan seperti yang Anda dengar para menteri Koalisi mengatakan selama konflik ini, apa yang kami dorong China lakukan adalah membela kedaulatan Ukraina," lanjut Birmingham.

Sementara Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan jika laporan China yang diminta untuk membantu Rusia benar adanya, hal itu sangatlah mengkhawatirkan.

"Negara-negara yang secara langsung mendukung Rusia dalam invasi yang melanggar hukum ini akan menghadapi konsekuensi," kata Payne.

“Dan tentu saja di sebuah negara, dalam contoh negara seperti Belarusia, kami telah mengambil langkah-langkah terkait itu, dalam hal sanks," lanjutnya.

"Saya tahu bahwa Amerika Serikat telah mengatakan bahwa akan ada koordinasi dengan mitra dan sekutu dalam tanggapan semacam itu dan Australia akan menjadi bagian dari koordinasi itu," kata Payne lagi.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya