Berita

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dalam dialog virtual bertema "Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa Indonesia"/Repro

Politik

Amien Rais: Pak Jokowi Sudah Lakukan Tiga Macam Pembunuhan

SENIN, 14 MARET 2022 | 15:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ada tiga macam pembunuhan yang dilakukan rezim Joko Widodo selama memimpin Indonesia di periode keduanya bersama Wakil Presiden Maruf Amin.

Bagi Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, tiga pembunuhan tersebut berkaitan dengan lingkungan hidup, pandemi Covid-19, dan soal demokrasi.

Hal itu ia sampaikan dalam dialog kebangsaan bertema "Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa Indonesia" yang digelar Gerakan Bela Negara bekerja sama dengan DPD RI secara daring, Senin (14/3).


"Pertama, rezim Jokowi ini melakukan ekosida, sehinga pembiaran illegal loging dan deforestation terhadap hutan-hutan kita di hampir semua pulau besar terus berjalan," kata Amien Rais.

Dari pandangan Amien Rais, penggundulan hutan saat ini makin merata dan destruktif dibanding di masa pemerintahan sebelumnya.

Hal kedua yang dipandang sebagai pembunuhan rezim Jokowi adalah soal penanganan pandemi Covid-19. Di mana angka kematian akibat Covid-19 terus meningkat.

"Pembunuhan kedua, jumlah kematian gara-gara Covid-19 sekarang telah melampaui 151 ribu jiwa," lanjut mantan Ketua MPR RI ini.

Peningkatan angka kematian ini tidak diiringi dengan kebijakan efektif dari pemerintah. Kondisi itu berbeda dengan beberapa negara lain, seperti Brazil yang tegas terhadap kepala negara.

Diceritakan Amien Rais, Komite Senat Brazil langsung membentuk pantia untuk menindak secara hukum Presiden Jair Bolsonaro karena dianggap telah melakukan genosida dan gagal menangani pandemi Covid-19.

"Ketiga, Pak Jokowi telah membunuh demokrasi. Istilahnya, Pak Jokowi telah melakukan demosida. Demokrasi telah ditenggelamkan, dibunuh, dikubur," kritik Amien Rais.

Pembunuhan demokrasi tercermin pada penguasaan DPR RI dan MPR RI yang mayoritas berasal dari partai pendukung pemerintah.

"Sehingga semua anggota menjadi 'Yes Man' dan Yes Woman' pada apa saja yang diinginkan Pak Jokowi, dan Pak Jokowi telah melakukan political buying yang nyaris sempurna," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya