Berita

Ilustrasi pemilu/Net

Politik

BSoD: Jika Pemilu Ditunda, Pilkada Akan Alami Turbulensi Kencang

SENIN, 14 MARET 2022 | 15:04 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Salah satu implikasi yang dapat ditimbulkan oleh penundaan pemilu adalah terjadinya ambiguitas pelaksanaan pemilihan kepala daerah di ratusan kota dan kabupaten. Sebab, secara normatif, calon kepala daerah harus mengantongi dukungan partai politik hasil Pemilu 2024.

"Jika pemilu pada tahun 2024 ditunda, maka dapat dipastikan bahwa Pilkada 2024 akan menghadapi turbulensi kencang. Diperlukan perubahan UU dan aturan turunannya agar pilkada dapat dilaksanakan," kata Direktur Bandung School of Democracy (BSoD), Fahmy Iss Wahyudy, saat dihubungi, Senin (14/3).

"Artinya, sirkulasi kepemimpinan di tingkat lokal juga akan secara otomatis terganggu," sambungnya.


Di Kota Bandung, lanjut Fahmi, masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota akan berakhir pada September 2023. Setelah itu, Kota Bandung akan dipimpin oleh Penjabat (Pj) kepala daerah.

"Jadi bahasa di UU Nomor 10 Tahun 2016 itu yang namanya Pj itu dijabat selama satu tahun tapi ada klausul tambahan, diperpanjang misalnya pertambahan satu tahun," paparnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Fahmi menuturkan, Pj memerlukan birokrasi yang lebih panjang saat menentukan kebijakan strategis. Sehingga, hal itu berdampak pada akselarasi pelayanan terhadap publik.

Dampaknya, ujar Fahmi, terkait pelayanan publik. Pj memang diberikan kewenangan terhadap kebijakan strategis tapi tetap harus dikoordinasikan dengan Kemendagri.

Konsultasi itu jelas membutuhkan waktu. Sukar dibayangkan jika itu terjadi selama dua atau tiga tahun kalau pemilu jadi diundur, sebutnya.

"Jadi menciptakan hal yang kurang etik dalam konteks pelayanan publik, jadi semakin lama begitu (terjadi dinamika di masyarakat)," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya