Berita

Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-yeol/Net

Politik

Kemenangan Tokoh Antikorupsi di Korsel Harus Ditiru Agar Indonesia Jadi Negara Maju

MINGGU, 13 MARET 2022 | 08:14 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tokoh antikorupsi memang sedang dibutuhkan setiap negara untuk bisa membawa rakyat maju menuju kesejahteraan. Dengan tidak adanya korupsi, maka rakyat bisa mendapat pelayanan terbaik dari negara.

Begitu kata Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/3).

Menurutnya, sosok yang mampu memberantas korupsi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan masyarakat. Alasannya, karena rakyat mulai jenuh dengan kelakuan elite yang kerap tertangkap melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Maka tidak heran kehadiran tokoh antikorupsi menjadi titik sentral tersendiri. Bahkan, akan dapat diperebutkan untuk dapat ditampilkan pada pemilu,” ujarnya.

Contoh teranyar, kata Saiful Anam, adalah dinamika politik yang terjadi di Korea Selatan. Di mana, Yoon Suk-yeol berhasil menang dengan suara 48,6 persen suara mengalahkan Lee Jae-myung yang hanya mengantongi 47,8 persen.

Yoon Suk-yeol yang berasal dari Partai Kekuatan Rakyat menyimpan daya tarik tersendiri bagi rakyat Korea Selatan. Sebab dia adalah mantan Jaksa Agung yang antikorupsi. Dia pernah membantu untuk menghukum mantan Presiden Korsel Park Geun-hye dan taipan bisnis atas tuduhan korupsi.

Menurut Saiful, dinamika politik yang terjadi di Korsel masih relevan dengan kondisi di Indonesia, yang rakyatnya mengalami krisis kepercayaan kepada kelompok politik lantaran kerap melakukan KKN. Dengan mengusung calon antikorupsi, dia yakin Indonesia bisa lepas landas menjadi negara maju.

"Korea Selatan menjadi contoh baik yang harus ditiru dan mesti diterapkan di Indonesia kalau ingin korupsi tidak bertahan lama di Indonesia,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya