Berita

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi/Net

Politik

Gagal Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Wasekjen PMII Minta Jokowi Cari Pengganti Mendag Lutfi

SABTU, 12 MARET 2022 | 22:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PB PMII) mendesak Presiden Joko Widodo agar mencopot Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Selain belum tunjukkan kinerja baik, Muhammad Lutfi gagal atasi kelangkaan minyak goreng.

"Dari awal tahun 2022 sampai sekarang PB PMII belum melihat langkah konkret Kemendag dalam menyelesaikan persoalan pokok rakyat yaitu terkait kelangkaan minyak goreng dan semakin mahalnya harga seperti di Kendari Rp 70 ribu per liter," kata Wakil Sekjen PB PMII, Hasnu dalam keterangannya, Sabtu (12/3).

"Tentu ini sangat memprihatinkan di tengah pendapatan yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19," imbuhnya.

Menurut Hasnu, Presiden Jokowi selalu menekankan agar pembantunya bisa bekerja secara cepat dan terukur dalam mengejar ketertinggalan. Tetapi, pesan tersebut tidak terlihat dijalankan Lutfi.

"Mendag ini kelihatannya tidak menggubris arahan presiden. Buktinya, sudah satu bulan lebih persoalan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng ini belum diatasi. Belum lagi, mahalnya harga bahan pokok lainnya," bebernya.

Khusus kelangkaan minyak goreng, dia mempertanyakan apa yang salah. Kebijakan pemerintah yang tidak pas atau pemerintah gagal mengatasi operasi spekulan.

"Apakah karena kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat? Atau karena adanya permainan spekulan? Kalau misalkan spekulan, maka harus diambil tindakan secara hukum siapapun mereka," katanya.

Hasnu menekankan, Presiden Jokowi harus mencopot Lutfi sebagai solusi jangka pendek. Yakni, mencari menteri yang serius mengurusi rakyat.

"Presiden diharapkan segera mengganti Mendag Lutfi dengan orang yang berkompeten dan berintegritas. Sehingga nantinya, menteri tersebut tidak menyalahkan rakyatnya apalagi mengorbankan rakyatnya seperti sekarang ini," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya