Berita

Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita/Repro

Politik

Pernyataan Luhut Mempertegas Ada Upaya TSM pada Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

SABTU, 12 MARET 2022 | 14:27 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Klaim terbaru Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, terkait isu penundaan pemilu dinilai memperjelas upaya-upaya terstruktur pemerintah memperpanjang masa jabatan presiden.

Penilaian tersebut disampaikan Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita, dalam acara Bincang Buku Demokrasi di Indonesia dari Stagnasi ke Regresi, yang diselenggarakan pada Sabtu (12/3).

Sosok yang kerap disapa Mita ini, telah menelusuri awal mula isu penundaan pemilu ini diungkap ke publik. Di mana sejak tahun lalu sudah muncul isu perpanjangan masa jabatan presiden yang dilandaskan pada kajian lembaga survei tentang tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo.

Tapi menurutnya, pernyataan terbaru Luhut malah memperjelas niat bulus oknum pendukung penundaan pemilu. Karena dinyatakan bahwa pemilih partai oposisi seperti Partai Demokrat, dan juga termasuk pemilih partai koalisi pemerintah seperti PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, setuju dengan penundaan pemilu.

"Seakan-akan dia membawa pemilih, padahal sebelumnya kata-kata itu tidak ada," ujar Mita.

Hingga saat ini, Mita melihat posisi mayoritas masyarakat sipil justru menolak adanya penundaan pemilu.

"Masyarakat sipil sudah mendorong, membuka petisi (tolak penundaan pemilu) dan lain-lain. Hanya saja yang belum itu turun ke jalan," katanya.

Akan tetapi, melihat alur dimunculkannya isu penundaan pemilu hingga sekarang ini, maka Mita menduga ada upaya yang sengaja disusun untuk menggolkan perpanjangan masa jabatan presiden.

"Bahwa kita melihat ada upaya yang sebetulnya tidak masuk akal. Muncul kemudian hilang lalu muncul lagi. Dan alasannya utama ekonomi, kemudian berubah ada hasil survei," ucap Mita.

"Saya khawatir, karena melihat ada upaya sistematis yang dilakukan. Kemudian kalau kita melihat posisi ini, seperti ada upaya-upaya yang TSM, kami akhirnya membacanya seperti itu," tandasnya.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya