Berita

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono/Ist

Politik

Surati Presiden Jokowi, APPSI: HET Minyak Goreng Rugikan Pedagang Pasar Tradisional

KAMIS, 10 MARET 2022 | 18:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemerintah didesak memperjelas regulasi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di pasaran. Pasalnya, aturan yang sudah ada dipandang hanya bisa diterapkan dan menguntungkan ritel-ritel modern.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono, menyayangkan implementasi atas kebijakan pemerintah program pemerintah dalam menetapkan HET minyak goreng yang dijual kepada masyarakat tidak adil dan merata.

Kata dia, ketidakadilan berawal dari adanya kebijakan atas minyak goreng yang hanya untuk dijual di ritel modern, sementara di pasar rakyat tidak jelas kebijakannya.


APPSI, lanjutnya, memandang pemerintah seperti hanya memprioritaskan dan mendahulukan distribusi minyak goreng bersubsidi di ritel modern.

"Kebijakan ini bagi pedagang di pasar rakyat atau pasar tradisional jelas tidak adil," kata Surdaryono dalam konferensi pers di Gedung Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (10/3).

Sudaryono menyampaikan, pada saat kebijakan diberlakukan, stok minyak goreng pedagang pasar masih banyak dan tidak laku dijual karena belanja sebelumnya sudah diharga Rp 17 ribu hingga Rp 19 ribu per liter.

Akibatnya, harga jual di pedagang masih Rp 19 ribu hingga Rp 21 ribu per liter. Sedangkan pemerintah mematok harga HET minyak goreng Rp 14 ribu.

“Kami pedagang pasar rakyat ini, selalu menjadi pihak yang dipersalahkan setiap kali ada kenaikan harga komoditi, sementara ketika ada program subsidi dari pemerintah, tidak dilibatkan secara aktif dari sejak awal," sesalnya.

Dengan tidak dilibatkannya pedagang pasar dalam menyalurkan atau menjual komoditi bersubsidi, bagi dia, menunjukkan pemerintah kalah dengan swasta.

"Pasar rakyat atau pasar tradisional ini berjumlah lebih kurang 16.000 pasar dan menghidupi sekitar 16 juta pedagang yang berjualan di pasar," katanya.

Untuk meminta kejelasan pada kebijakan itu, dikatakan Sudaryono, APPSI telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo yang juga ditembuskan kepada beberapa instansi terkait.

“Kami telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi karena menganggap bahwa efek dari implementasi yang buruk ini banyak pelanggan pasar rakyat yang akhirnya belanja di ritel modern," tuturnya.

"Hal ini tentu menguntungkan peritel modern dan merugikan pedagang pasar rakyat," demikian Sudaryono.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya