Berita

Komisioner KPU, Hasyim Asyari/Repro

Politik

Jadwal Pemilu Dianggap Keluar Siklus, Komisoner KPU Ungkit Pemilu era Soekarno hingga Soeharto

KAMIS, 10 MARET 2022 | 14:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Komisi Pemilihan Umum (KPU) angkat bicara soal penetapan hari pemungutan suara Pemilu Serentak 2024 yang dianggap keluar dari siklus, karena tidak dilakukan pada bulan April seperti saat Pemilu 2004 hingga Pemilu Serentak 2019.

Komisioner KPU, Hasyim Asyari menanggapi penilaian yang disampaikan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) tersebut dalam diskusi virtual bertajuk "Mengkaji Konstitusionalitas Jadwal Pemilu Indonesia", yang digelar Kamis (10/3).

Hasyim menjelaskan, dalam praktek ketatanegaraan Indonesia pernah mengalami pemilu yang jangka waktunya tidak lima tahun sekali, melainkan sudah berganti rezim dari era Presiden RI pertama Soekarno ke era Presiden RI kedua Soeharto.

"Kita bisa sama-sama cek kembali praktik ketatanegaraan kita. Pemilu kita pernah ada pemilu (tahun) 1955, kemudian pemilu berikutnya tahun 1971," ujar Hasyim.

Hasyim menyatakan, cara berpikir hukum pada dasarnya ada tiga, yaitu argumentasi filosofis, argumentasi sosiologis, dan argumentasi yuridis.

"Tiga aspek ini mesti dipertimbangkan, yaitu filosofis, sosiologis, dan yuridis," imbuhnya.

Dari situ, Hasyim bertanya-tanya, apakah pengalaman Pemilu 1955 ke pemilu 1971 itu bisa disebut juga sebagai penundaan? Sebab, jangka waktu pelaksanaan pemilu yang sangat jauh juga terjadi setelahnya, yakni antara Pemilu tahun 1971 ke pemilu 1997.

"Apakah itu bisa disebut penundaan?" tanyanya.

Namun, perubahan drastis mengenai penetapan waktu pelaksanaan pemilu terjadi pada rentang waktu 1997 menuju tahun 1999.

"Kemudian pemilu 97 ke pemilu 99, apakah itu bisa disebut percepatan pemilu?" lanjut Hasyim.

Lebih lanjut, Hasyim menegaskan bahwa praktik ketatanegaraan Indonesia dalam hal pelaksanaan pemilu dalam rentang waktu tersebut terjadi di bawah payung konstitusi yang sama.

"Tidak ada amandemen sama sekali," tegasnya.

"Saya tidak ingin menjawab di forum ini. Tapi saya ingin menyatakan bahwa praktik ketatanegaraan kita pernah terjadi begitu," tandas Hasyim.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya