Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Net

Politik

Kriteria Penceramah Radikal dari BNPT Bisa Berdampak Buruk ke Jokowi

RABU, 09 MARET 2022 | 11:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kriteria penceramah radikal yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dianggap akan menimbulkan persepsi kurang baik di masyarakat. Bahkan bisa berdampak buruk kepada Presiden Joko Widodo.

"BNPT saya kira tidak berwenang dalam mengatur atau memberikan ukuran tentang kriteria penceramah radikal atau tidak," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/3).

Menurut Saiful, yang dilakukan BNPT seperti mengambil alih kewenangan yang dimiliki oleh Kementerian Agama (Kemenag) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang salah satunya mengurusi soal penceramah.


"Sehingga wajar kalau MUI tidak sependapat dengan pendapat BNPT tersebut," kata Saiful.

Saiful juga mengaku heran dengan cara BNPT menentukan kriteria ulama radikal, padahal MUI tidak pernah diundang untuk membahas atau membicarakan tentang kriteria tersebut.

"Mestinya (MUI) diajak bicara sebelum dikeluarkan. Dari aspek prosedur, wewenang, dan substansi pengaturan dapat dengan mudah dipersoalkan, sehingga dapat dikatakan cacat formil yang berimplikasi terhadap keabsahan dari kriteria aturan yang dikeluarkan," jelas Saiful.

Dengan demikian, Saiful menyarankan BNPT tidak perlu ikut mengeluarkan kriteria ulama radikal yang dapat merusak persatuan bangsa Indonesia.

"Karena akan justru menimbulkan persepsi yang kurang baik bagi kalangan masyarakat. Ujung-ujungnya yang kena adalah Presiden Jokowi sebagai Kepala Pemerintahan," pungkas Saiful.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya