Berita

Diskusi Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) bertajuk "Telaah Kritis Usul Perpanjangan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden"/Repro

Politik

Burhanuddin Muhtadi: Pernyataan Jokowi Soal Wacana Tunda Pemilu Terlalu Lunak

SABTU, 05 MARET 2022 | 14:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pernyataan terbaru Presiden Joko Widodo soal wacana penundaan Pemilu Serentak 2024 dipandang belum menggambarkan ketegasan seorang kepala negara yang taat sepenuhnya terhadap konstitusi negara.

Begitu pendapat Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam diskusi Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) bertajuk "Telaah Kritis Usul Perpanjangan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden", secara virtual Sabtu (5/3).

Burhanuddin mengamati, Presiden Jokowi di satu sisi menyampaikan ketaatannya terhadap UUD 1945. Tetapi di sisi yang lain, dia mempersilahkan siapapun untuk menyampaikan usulan penundaan pemilu, karena ini bagian dari kebebasan berpendapat.

"Itu bukan hanya statement penolakan yang tidak clear, tapi ada pernyataan bersayap yang bisa ditafsirkan para pendukung penundaan pemilu untuk melanjutkan agenda tersebut," ujar Burhanuddin.

Di samping itu, Burhanuddin juga melihat pernyataan lanjutan Jokowi yang juga bersayap. Di mana, setelah dia menyatakan memperbolehkan siapapun untuk menyampaikan usulan pemilu, juga ditekankan bahwa dalam tataran pelaksanaan konstitusi nanti semuanya harus tunduk dan taat menjalankannya.

Pernyataan tersebut menurut Burhanuddin mempertegas informasi yang disampaikan ke publik terkait pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, yang menyatakan bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku wacana penundaan pemilu mendapat restu dari Presiden Jokowi.

"Jadi kalau Presiden Jokowi mengungkapkan statement yang terlalu lunak, maka investigasi reporting yang disampaikan ke publik semakin ada pembenarannya," tuturnya.

"Maka dari itu saya tidak bosan-bosan mengusulkan supaya Presiden Jokowi memberikan penolakan secara tegas," pungkas Burhanuddin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya