Berita

Anggota Komisi V, DPR RI Fraksi Gerindra, Mulyadi/Net

Publika

Kenapa Negara Tidak Hadir di Puncak?

OLEH: MULYADI*
SABTU, 05 MARET 2022 | 01:14 WIB

PUNCAK tidak jauh dari Istana Presiden di Bogor kalau dari arah Ciawi atau melintasi Istana Presiden di Cipanas kalau dari arah Cianjur.

Namun demikian pembangunan infarastuktur yang gencar di seluruh Indonesia, bahkan di daerah destinasi wisata super prioritas sekalipun, tapi tidak dirasakan oleh warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Padahal wilayahnya sangat dekat dengan Ibukota dan wisatawannya selalu membanjiri puncak bahkan saat pandemi seperti ini sekalipun.


Negara seperti gagap bahkan tidak hadir untuk mengatasi penderitaan jutaan anak bangsa  yang hidup di wilayah tersebut dan wisatawan lokal yang ingin menikmati liburan murah.

Kemacetan Puncak bukan saja jadi penderitaan buat wisatawan, tapi juga puluhan tahun warga Ciawi, Megamendung dan Cisarua yang hidup di alam dingin tapi mengundang horor berkepanjangan.

Bagaimana tidak, mereka tersiksa dalam menjalankan aktivitas: bekerja, sekolah belum lagi yang sakit, melahirkan bahkan ada yang sampai melahirkan di mobil karena terjebak macet.

Sebagai anggota DPR RI yang bermitra dengan Kemeterian PUPR dan Kementerian Perhubungan dan berasal dari Dapil, sudah berulang kali saya sampaikan di ruang rapat Komisi V. Dengan berbagai cara, lembut bahkan marah, tetap saja tidak ada solusi konkret. Jawaban hanya retorika dan seremonial seperti pemadam kebakaran.

Saya di Dapil seperti badut, diakses warga puncak tapi hanya seperti jadi penghibur sesaat, setelah itu tidak juga ada solusi.

Usulan yang sering saya utarakan: solusi jangka panjang: Proyek puncak dua dilaksanakan sebagai jalur lintasan, puncak existing sebagai jalur wisata

Untuk solusi jangka menengah, APBN merivitalisasi jalur selatan dan utara di wilayah puncak existing dan jangka pendek, buat bundaran atau flyover atau under pass di simpul kemacetan sepanjang jalur puncak existing.

Termasuk merelokasi bangunan bangunan yang ada di simpul kemacetan termasuk membuat jalur baru yang bisa memotong masuk ke arah tol BOCIMI.

Kalau lebih cepat opsi dua dan tiga laksanakan berbarengan.

Jika ini tidak juga di realisasikan, seperti yang pernah saya sampaikan di rapat Komisi V dengan Pak Menteri dan Pak Wamen PUPR: Saya akan audensi dengan Tuhan saja.

*Penulis adalah Anggota Komisi V, DPR RI Fraksi Gerindra, Dapil Jabar V (Kabupaten Bogor, termasuk wilayah Puncak)

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya