Berita

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Affandi Ismail (kanan)/Net

Politik

Ada Konsekuensi Besar yang Harus Ditanggung Jika Jokowi Amini Penundaan Pemilu

JUMAT, 04 MARET 2022 | 22:09 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sikap Presiden Joko Widodo pada wacana penundaan Pemilu Serentak 2024 mempengaruhi laju pemerintahan yang dipimpinnya jelang akhir masa jabatan.

Jika usulan itu diamini, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Affandi Ismail yakini bahwa akan ada gerakan besar dari masyarakat yang menolak.

“Sehingga jatuhnya Jokowi akan semakin cepat," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Revolusi Indonesia Belum Selesai", yang digelar di Rumah Kedaulatan Rakyat, Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (4/3).

Affandi Ismail berpendapat, alasan kelompok elite partai koalisi yang mendukung dan mengkampanyekan penundaan pemilu mengada-ada. Alasan pemulihan ekonomi dan pandemi Covid-19 yang didengungkan sama sekali tidak dilandasi peraturan perundang-undangan.

"Dengan perpanjangan jabatan presiden atau penundaan pemilu jelas melanggar konstitusi, karena di dalam UUD 1945 Pasal 7 jelas disebutkan bahwa presiden dapat dipilih kembali hanya satu kali atau dua periode," paparnya.

Maka dari itu, Affandi menegaskan bahwa kalau ada pihak-pihak yang menyampaikan wacana 3 periode atau penundaan pemilu, maka sudah jelas sebagai bagian dari kelompok inkonstitusional.

"Maka silakan presiden memilih apakah mengamini, tapi konsekuensinya rakyat bergerak menjatuhkan presiden karena dianggap inkonstitusional," katanya.

"Atau presiden mengatakan ini orang-orang yang menjerumuskan saya, menampar muka saya. Kan begitu dulu dia bilang. Sekarang kita uji. Kita mau lihat," tandas Affandi.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya