Berita

Ekonom senior Dr Rizal Ramli menyarankan Menko Marves Luhut Pandjaitan untuk bertobat dan mengakui jadi biang wacana penundaan Pemilu 2024/Repro

Politik

Luhut Bantah Jadi Komandan Penundaan Pemilu, Rizal Ramli: Ngeles Kayak Politisi Kaleng-kaleng, Mending Ngaku Lalu Taubat

JUMAT, 04 MARET 2022 | 10:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, disarankan untuk mengaku dan bertaubat. Sebab, Luhut disebut menjadi komandan dalam operasi kudeta konstitusi, yakni ingin menunda Pemilu 2024 dan memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Saran itu disampaikan oleh ekonom senior, Dr Rizal Ramli (RR) melalui video yang diunggah oleh akun YouTube Refly Harun, Jumat pagi (4/3).

"Saya minta, Bang (Luhut) jangan lupa diri deh, abang kan timnya Gus Dur, yang mengajarkan keadilan dan demokrasi. Masa konstitusi mau dikhianati, walaupun bantah-bantah," ujar RR seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat pagi (4/3).

RR yang menjabat Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini menilai bantahan Luhut yang enggan mengaku seperti politisi kaleng-kaleng.

"Kaya politisi kaleng-kaleng aja. Lebih bagus ngaku, bertaubat, mari kita perbaiki demokrasi di Indonesia ini," imbuh RR.

RR menuturkan, masih ada orang berpikir, untuk mengontrol Indonesia harus dicari tokoh-tokoh yang bermasalah secara hukum dan personal.

"Sehingga bagaikan kerbau, bisa dicokok hidungnya, kiri kanan kiri kanan. Nah model pengelolaan politik seperti ini, sangat-sangat primitif, sangat-sangat bertentangan dengan etika, sangat-sangat bertentangan dengan itikad mau membuat Indonesia lebih hebat lebih makmur dan cerdas," jelas RR.

"Bagaimana kalau pejabat atau ketua partai itu sengaja dipilih yang ada kasus hukum, sehingga semua bisa jadi kerbau yang diarahkan kiri kanan. Maaf dah, teknik penguasaan politik pengelolaan politik ini sangat kuno, jahat. Ini waktunya kita ubah menjadi lebih baik," sambung RR menutup.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya