Berita

Tokoh senior, DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: PKB dan PAN Hasil Reformasi, Kok Tega-teganya Mau Melawan Konstitusi

JUMAT, 04 MARET 2022 | 09:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tokoh senior, DR. Rizal Ramli (RR) merasa prihatin dengan langkah dua partai politik (parpol) hasil reformasi, PAN dan PKB. Pasalnya, kedua partai tersebut justru sedang berusaha mengkhianati konstitusi dan amanah reformasi.

Kekecewaan tersebut disampaikan langsung RR saat berbincang dengan pakar hukum tata negara, Refly Harun dalam video yang diunggah di akun YouTube Refly Harun pada Jumat pagi (4/3).

Menko Perekonomian era Gus Dur itu awalnya bercerita tentang upaya memperpanjang jabatan Presiden Joko Widodo untuk lima tahun lagi. Tetapi wacana ini langsung mendapat resistensi yang cukup kuat dari masyarakat.


Kini, dibuat kembali rekayasa agar ada pembenaran bahwa kekuasaan perlu diperpanjang dua tahun lagi.

“Itu kaya operasi militer aja, komandannya jelas ada siapa, pejabat, menteri, kemudian dicari lah alasan-alasan, semua alasannya ngasal, ngawur,” ujar RR seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat pagi (4/3).

Selanjutnya, sambung mantan Menko Kemaritiman itu, sang komandan mencari operator dan operatornya adalah ketua umum parpol yang mempunyai potensi masalah hukum sehingga mudah ditekan.

"Jadi nyanyi, didukung oleh survei abal-abal, bahwa 73 persen rakyat Indonesia sangat puas dengan Jokowi. Ini survei benar-benar bayaran, abal-abal, yang digunakan untuk justifikasi kenapa perpanjangan dilakukan," kata RR.

Tetapi ternyata, rencana jahat tersebut akhirnya terbongkar. Karena, perpanjangan masa jabatan maupun penundaan Pemilu merupakan sebuah kudeta konstitusi. Padahal, konstitusi sudah sangat jelas mengatakan bahwa maksimum jabatan presiden adalah 2 x 5 tahun.

"Nah yang luar biasanya, dua partai yang ketuanya itu jadi spokesman buat kudeta konstitusi ini, adalah justru partai yang didirikan sebagai hasil dari reformasi. Yaitu PAN dan PKB," jelas RR.

"Kok tega-teganya kedua partai hasil reformasi ini itu malah cawe-cawe, mau melawan konstitusi dan mengkhianati amanah reformasi," sambung RR.

Bahkan, dari kabar yang beredar di masyarakat kata RR, terungkap sosok komandan operasinya, yaitu Luhut Binsar Pandjaitan.

"Walaupun sudah bantah membantah, tapi kayaknya, bukti-buktinya itu semua mengatakan memang komandannya Pak Luhut Pandjaitan," pungkas RR.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya