Berita

Ganjarist Muda Indonesia (Garuda) dideklarasikan untuk sosialisasikan pemimpin tegak lurus UUD 1945/RMOL

Politik

Ganjarist Kampanye Pemimpin Tegak Lurus UUD '45, Sindir Jokowi?

RABU, 02 MARET 2022 | 20:31 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dukungan kepada sosok calon presiden (Capres) untuk Pemilu Serentak 2024 kembali digiatkan relawan pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yakni Ganjarist.

Organisasi sayap Ganjarist bernama Ganjarist Muda Indonesia (Garuda), di dalamnya berisi kelompok pemuda yang memiliki misi mensosialisasikan pemimpin yang tegak lurus pada konstitusi UUD 1945.

Deklarasi relawan Ganjar ini menjadi pertanyaan, sebab belakangan terungkap tentang usulan penundaan Pemilu justru digawangi oleh Istana sendiri.


Bahkan, orang dekat Jokowi di pemerintahan, Luhut Binsar Pandjaitan ditengarai sebagai pihak yang menjadi aktor intelektual atas suara penundaan yang disampaikan terbuka oleh Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan.

Pihak Luhut sendiri membantah tudingan itu. Pertanyaanya, apakah deklarasi elemen pendukung Ganjar ini untuk menyindir Jokowi.

Ketua Umum Ganjarist, Eko Kuntadhi mengatakan, Garuda adalah satu upaya Ganjarist melestarikan dan mengembangkan politik kebangsaan, dan untuk menjaga bangsa dan kebhinekaan Indonesia.

"Jabatan presiden, sebagaimana tertulis dalam konstitusi kita, dibatasi masa jabatan. Namun merawat Indonesia dan mempertahankan persatuan adalah politik yang tidak terbatas dengan waktu," ujar Eko, Rabu (2/3).

Eko menekankan, pihaknya memandang sosok Ganjar sebagai orang yang sejalan dengan garis perjuangan Ganjarist. Yaitu perjuangan untuk menjaga Indonesia, yang berbhineka, berdaulat dan berbangsa satu. Indonesia.

Ketua Umum Garuda, Duta Patar Hutauruk menjelaskan, deklarasi Garuda yang dilaksanakan pada Selasa kemarin (1/3) di Hotel Neo+ Kebayoran, Jakarta Selatan, dijadikan anak-anak muda yang tegrabung di dalam organisasi sayap Ganjarist sebagai momentum untuk memelihara sejarah masa depan Indonesia.

Dijelaskan Duta Pakar, salah satu caranya adalah dengan memperkokoh politik kebangsaan. Kata Duta, masa depan Indonesia adalah dengan ketepatan dan kecermatan memilih pemimpin.

"Yaitu pemimpin yang berani menjadi yang paling belakang menikmati hasil pembangunan dan sekaligus pemimpin yang berani paling depan melawan infiltrasi ideologi bangsa, demi kemajuan Indonesia, seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa," ujar Duta.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya