Berita

Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton/Net

Dunia

Hillary Clinton Bandingkan Invasi Rusia di Ukraina dengan Afghanistan

RABU, 02 MARET 2022 | 17:18 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyamakan operasi militer yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina dengan invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada 1979.

“Ingat, Rusia menginvasi Afghanistan pada tahun 1980,” kata Clinton, yang juga merupakan mantan ibu negara dan mantan kandidat presiden Amerika Serikat itu dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Amerika Serikat MSNBC.

Dia menilai bahwa hasil yang sama mungkin dicapai dengan membantu mempersenjatai perlawanan Kiev, seperti pejuang Mujahidin yang didukung Washington melawan saingannya di era Perang Dingin.

"Dan meskipun tidak ada negara yang masuk, mereka pasti memiliki banyak negara yang memasok senjata dan nasihat dan bahkan beberapa penasihat bagi mereka yang direkrut untuk memerangi Rusia," sambungnya.

Seperti yang dicatat Clinton, perang Afghanistan tahun 1980 tidak berakhir dengan baik bagi Uni Soviet, meskipun statusnya sebagai negara adidaya militer.

“Ada konsekuensi lain yang tidak diinginkan, seperti yang kita tahu,” tambahnya, yang tampaknya mengacu pada fakta bahwa dengan Amerika Serikat mempersenjatai kelompok radikal di Afghanistan memunculkan Al-Qaeda dan menyebabkan serangan 9/11 di Amerika Serikat.

"Tetapi faktanya adalah bahwa pemberontakan yang sangat termotivasi dan kemudian didanai dan bersenjata pada dasarnya mengusir Rusia dari Afghanistan," sambungnya, seperti dikabarkan ulang Russia Today.

Menengok lagi ke belakang, Uni Soviet menginvasi Afghanistan oada tahun 1979 hingga 1989. Pada masa tersebut, Amerika Serikat meluncurkan program "Operasi Topan" di mana CIA menyalurkan miliaran dolar persenjataan kepada para pejuang Islam atau Mujahidin di Afghanistan pada 1980an.

Namun, bantuan kepada Mujahidin terus mengalir bahkan setelah pasukan Soviet menyelesaikan penarikan mereka pada tahun 1989. Bantuan tersebut membantu para pemberontak untuk memerangi pasukan pemerintah Afghanistan dalam perang saudara.

Meski begitu, Hillary Clinton mengakui bahwa perbandingan Afghanistan-Ukraina bermasalah. Misalnya dalam hal medan dan pertempuran perkotaan di Ukraina, tidak seperti yang dihadapi Uni Soviet di Afghanistan.

"Tapi saya pikir itulah model yang sekarang dilihat orang, dan jika ada persenjataan yang cukup untuk masuk, yang dapat terus menghalangi Rusia," sambungnya.

Dia menilai bahwa persenjataan harus dipasok ke pasukan pemerintah Ukraina dan pejuang sukarela. Clinton juga menekankan bahwa pengiriman senjata harus bisa melewati perbatasan Ukraina dengan beberapa negara tetangga.

"Mari kita perjelas bahwa Rusia memiliki kekuatan militer yang luar biasa, tetapi tentu saja, mereka juga melakukannya di Afghanistan,” kata Clinton.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya