Berita

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio/Repro,

Politik

Bagi Hensat, Kelompok Kampanyekan Penundaan Pemilu Ingin Kudeta KPU

SELASA, 01 MARET 2022 | 22:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Diduga ada maksud terselubung wacana penundaan Pemilu Serentak 2024 digaungkan secara massif, dan ditujukan kepada penyelenggara Pemilu khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Begitu analisis pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, yang disampaikan saat menjadi pemcicara diskusi virtual LP3ES bertajuk "Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi", pada Selasa (1/3).

Pengamat politik dari Universitas Paramadina ini mulanya menjelaskan soal sumber atau otak dari gagasan penundaan pemilu, berdasarkan informasi yang dia peroleh dari berbagai sumber.


"Saya menduga jangan-jangan ada yang nyuruh, walaupun hari ini cukup digambarkan oleh salah satu kader Partai Demokrat, Rachland Nashidik yang sempat ngetweet bahwa benar ini ordernya dari istana," ujar Hendri Satrio.

Sosok yang kerap disapa Hensat ini juga sedari awal muncul wacana penundaan Pemilu sudah menduga ada pihak yang sengaja memerintahkan sejumlah ketua umum partai politik untuk menyampaikan ke publik soal gagasan tersebut.

"Walaupun pada saat pertama kali saya bicara ini saya belum baca apa-apa, cuma feeling aja ada yang nyuruh. Karena ini enggak berhenti-berhenti, ada lagi ada lagi," imbuhnya.

Akan tetapi dengan melihat indikasi tersebut, Hensat menyimpulkan bahwa kelompok atau mereka yang menggaungkan wacana penundaan Pemilu seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, adalah kelompok yang ingin mengambil alih tugas KPU.

"Orang-orang yang mengkampanyekan penundaan Pemilu saat ini adalah orang-orang yang berusaha mengkudeta KPU," tuturnya.

Ia mensinyalir hal itu karena secara undang-undang yang berhak menyampaikan, mengatur, menyelenggarakan Pemilu adalah KPU.

"Tetapi dengan disampaikan oleh para ketum ini, seolah-olah mereka mau mengkudeta KPU," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya