Berita

Korban meninggal diduga tertembak peluru polisi saat aksi tolak tambang emas di Sulteng/Ist

Politik

Insiden Tambang Berdarah Parigi Moutong, Jatam Dorong KPK Turun Tangan

SELASA, 01 MARET 2022 | 16:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta ikut terlibat dalam menyelesaikan konflik tambang di Parigi Moutong yang menewaskan satu orang pengunjuk rasa.

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menduga ada dugaan tindak pidana korupsi dalam proses penerbitan Izin Operasi Produksi (IOP) PT Trio Kencana. Apalagi, penerbitan izin ini juga diduga menyeret pejabat kepala daerah setempat.

"Kami mengendus ada (dugaan) kongkalingkong antara Gubernur Sulteng dengan pihak perusahaan, sehingga izin tambang bisa terbit," kata Divisi Hukum Jatam, Muh. Jamil dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/3).

Adapun insiden berdarah hingga menewaskan pendemo terjadi akibat kemarahan warga. Dari dugaannya, proses perizinan tambang tersebut melibatkan banyak pihak.  

"Tidak sulit untuk mengecek aliran dananya, dari pihak A ke B dan seterusnya. KPK harus segera turun untuk memeriksa mereka semua," ujar Jamil.

Selain itu, Jatam juga mendorong Kementerian ESDM segera mencabut izin tambang perusahaan yang memiliki luas konsesi sebesar 15.725 hektare di dua kecamatan Kasimbar dan Tinombo Selatan yang berlaku sejak 28 Agustus 2020 hingga 27 Agustus 2040 itu.

"Kami minta Menteri ESDM cabut izin tambang mereka. Jangan takut dengan beking di belakang PT Trio Kencana. Tambang mereka sudah jelas-jelas merugikan warga sekitar," tandasnya.

Populer

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Protes Aturan Hijab, Mahasiswi Iran Nekat Bugil di Depan Kampus

Minggu, 03 November 2024 | 16:18

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

Haikal Hasan Diminta Cek Joget Sadbor: Halal Nggak?

Minggu, 03 November 2024 | 10:41

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

305 Pejabat DKI Dilantik

Rabu, 13 November 2024 | 02:13

Kevin Diks Main di Laga Timnas Lawan Jepang

Rabu, 13 November 2024 | 02:02

Ribuan Anak Terpapar Judi Online, Transaksi Tembus Rp2 Miliar

Rabu, 13 November 2024 | 01:57

Kapolsek dan Kanit Reskrim Dicopot Buntut Kasus Guru Supriyani, Warganet: Nah Gitu Dong!

Rabu, 13 November 2024 | 01:33

Nusron Garap 1 Juta Hektare Sawah di Papua untuk Swasembada Pangan

Rabu, 13 November 2024 | 01:03

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

Jangan Pilih Calon Mulyono

Rabu, 13 November 2024 | 00:07

Pernyataan Bersama RI dan RRC Tidak Membahayakan Kedaulatan Indonesia

Rabu, 13 November 2024 | 00:00

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Walkot Jakbar Dikasih Waktu 1 Bulan Selesaikan Kisruh Rumah Ibadah

Selasa, 12 November 2024 | 23:23

Selengkapnya