Berita

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi/Net

Politik

Tidak Bisa dengan Jilat Kekuasaan, Usul Pemilu Ditunda Bikin PKB-PAN Dibenci Pemilihnya

SELASA, 01 MARET 2022 | 13:48 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengusulkan agar Pemilu 2024 diundur dianggap sebagai langkah bunuh diri.

Pandangan itu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/3).

Dalam pandangan Muslim, sikap Cak Imin dan Zulhas bisa dimaknai secara politik sebagai sikap putus asa.


"Cara Cak Imin dan Zulhas yang usulkan penundaan Pemilu 2024 itu sebagai langkah bunuh diri," ujar Muslim, Selasa (1/3).

Bahkan menurut Muslim, PKB dan PAN sebagai partai yang dipimpin oleh Cak Imin dan Zulhas akan mendapat citra sebagai partai anti konstitusi dan anti demokrasi. .

"Bahkan dicurigai usulan penundaan Pmilu itu akibat keputusasaan menghadapi Pemilu dan Pilpres dan itu membuat pemilihnya benci," kata Muslim.

Karena menurut Muslim, Pemilu dan Pilpres adalah hak konstitusional rakyat untuk menentukan wakil-wakilnya di legislatif dan eksekutif.

"Tidak bisa ditukar dengan cara-cara menjilat kekuasaan dengan usul penundaan Pemilu dengan membajak hak-hak konstitusional dan hak-hak demokrasi rakyat," pungkas Muslim.

Petinggi partai yang pertama bersuara soal penundaan Pemilu adalah Cak Imin. Di hadapan wartawan, Cak Imin yang juga wakil Ketua DPR RI ini beralasan bahwa ia mendapat masukan dari pengusaha dan pelaku UMKM perlu ada penundaan.

Ia mengaku khawatir Pemilu 2024 akan menganggu tren perbaikan ekonomi di Indonesia.

Usulan Cak Imin itu diiyakan oleh Zulhas selaku Ketua Umum DPP PAN. Argumentasi politiknya pun tak jauh beda dengan yang diutarakan Cak Imin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya