Berita

Sekretaris LHKP PP Muhammadiyah, Abdul Rohim Ghazali/Repro

Politik

Sekjen LHKP Muhammadiyah Minta Jokowi Cs Tak Mengkambinghitamkan Pemilu

SABTU, 26 FEBRUARI 2022 | 22:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Situasi pandemi dan juga kondisi perekonomian tidak bisa dijadikan alasan penundaan Pemilu Serentak 2024. Sehingga, banyak pihak termasuk Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah yang menolak hal ini.

Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Abdul Rohim Ghazali menyatakan, pihaknya tak mengamini usulan sejumlah ketua umum partai politik agar pemilu ditunda.

Karena bagi Rohim dan Muhammadiyah, pemilu yang menjadi bagian dalam perjalanan demokrasi menjadi satu komitmen kelembagaan yang tak terpisahkan dari proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

"Apabila ada masyarakat lain yang coba mengkambinghitamkan demokrasi untuk kepentingan sesaat, dengan mengatasnamakan pertumbuhan ekonomi, maka kami tergerak meluruskannya," ujar Rohim dalam diskusi virtual pada Sabtu (26/2).

"Karena bagi kami demokrasi justru bagian dari komponen penting dari membangun bangsa ini baik stabilitas politik maupun pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

Menurut Rohim, apabila ada pihak-pihak seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, yang tak memakai landasan hukum untuk melegitimasi penundaan pemilu, maka gagasan yang disampaikan ke publik adalah sebuah kesalahan.

"Jadi kalau ada yang mengatakan demokrasi menghambat pertumbuhan ekonomi maka itu bagian dari sesat pikir," tuturnya.

Oleh karena itu, Rohim menegaskan bahwa inti dari demokrasi di negara yang menganut sistem presidensial adalah bagaimana menjalankan seluruh proses politik yang menjunjung tinggi UUD 1945 dan seluruh norma yang berlaku.

"Kalau upaya-upaya mengkambinghitamkan berasal dari aktor-aktor parpol, maka itu menurut kami suatu kontradiksi yang luar biasa, karena parpol ini kan pilar demokrasi. Dan kalau parpol mau merenggut nafas demokrasi, maka itu cara berpikir dan bertindak yang salah," demikian Rohim.


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya