Berita

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustiyanti/Net

Politik

Seharusnya Semua Taat Konstitusi, Pemilu Itu Bukan untuk Kepentingan Kelompok Saja

JUMAT, 25 FEBRUARI 2022 | 15:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Isu penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 kembali muncul. Anehnya, kali ini disampaikan oleh partai politik (parpol) koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustiyanti mengaku heran mendengar wacana penundaan pemilu yang beberapa hari ini muncul dari parpol.

"Ini menurut saya tidak relevan," ujar sosok yang kerap disapa Ninis ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/2).


Ninis menyampaikan sejumlah alasan mengapa dirinya merasa heran dengan sikap PAN dan PKB yang mengusulkan agar Pemilu Serentak 2024 ditunda.

Pertama, karena belum lama ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama-sama dengan pemerintah dan juga DPR sudah menyepakati hari dan tanggal pemungutan suara untuk Pemilu 2024.

"Seharusnya itu menjadi kepastian akan penyelenggaraan pemilu 2024," tuturnya.

Kemudian alasan kedua, di dalam UUD 1945 sudah diatur mengenai batas waktu penyelenggaraan pemilu, yaitu selama lima tahun sekali. Di samping itu, juga terdapat aturan mengenai masa jabatan presiden dan wakil presiden paling lama bisa dijabat orang yang sama selama dua periode atau 10 tahun.

"Harusnya semua pihak taat dengan konstitusi," imbuhnya menegaskan.

Maka dari itu, Ninis mempertanyakan ide atau gagasan PAN dan PKB yang mengusulkan Pemilu Serentak ditunda, atau secara tidak langsung menyarankan agar masa jabatan Presiden Joko Widodo diperpanjang.

"Kita ini kan berpemilu bukan untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu saja," tandasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya