Ketum DPP Permana Khoirul Abidin/Net
Peningkatan dan pengembangan personel Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dianggap sebagai terobosan baik.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pergerakan Milenial Nusantara (Permana), Khoirul Abidin yang akrab disapa Cak Abid yang mendukung penuh terobosan Kapolri tersebut.
Menurut Cak Abid, pengembangan dan peningkatan personel Densus 88 menjadi lebih besar daripada sebelumnya, merupakan terobosan baik untuk menindak dan mencegah aksi teror di Indonesia.
"Sepanjang 2021 Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 370 tersangka teroris di tanah air. Ini sebuah lompatan keberhasilan dan patut diapresiasi oleh masyarakat," ujar Cak Abid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/2).
Menurut Cak Abid, hal tersebut menjadi bukti bahwa Densus 88 dan jajarannya bekerja keras dan mampu menjawab berbagai asumsi publik dan narasi negatif soal penanggulangan aksi terorisme.
"Kami apresiasi Densus 88 bekerja maksimal dalam upaya pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana terorisme di Indonesia," kata Cak Abid.
Disisi lain, Cak Abid melihat generasi teroris masih berkeliaran dan jumlahnya sangat signifikan. Hal tersebut perlu diwaspadai bersama. Karena, para teroris terus bekerja keras dalam memperluas jaringannya secara terstruktur dan masif untuk menyebarkan paham intoleransi dan radikalisme yang nanti mengarah pada aksi teror.
Apalagi kata Cak Abid, saat ini jaringan radikal terorisme telah menggunakan media digital dalam memperluas jaringan untuk merekrut anggota, dengan mengunakan ideologi maut kekerasan, menghalalkan segala macam cara, anti Pancasila dan NKRI, termasuk merekrut simpatisan dan pendukung di manapun berada.
Sehingga menurut Cak Abid, pengembangan dan penguatan personel Densus 88 Antiteror Polri dinilai sangat penting, mengingat maraknya bahaya laten paham teroris terhadap kemanusiaan dan keutuhan bangsa.
"Teroris adalah musuh kita bersama, jangan berikan ruang sedikitpun bagi mereka," tegas Cak Abid yang juga aktivis muda Muhammadiyah.
Cak Abid merasa heran dan menyayangkan adanya pihak yang khawatir atas penambahan personel Densus 88 Antiteror Polri. Namun diakui, kritikan dari sejumlah pihak terhadap Densus 88 dianggap hal biasa untuk memberikan semangat atas kinerja untuk menjadikan Indonesia damai dan aman.
"Saya yakin dengan semangat cinta tanah air (nasionalisme), ideologi kekerasan akan tertolak dengan sendirinya, hal tersebut perlu kita jaga dan rawat untuk menangkal paham terorisme," pungkas Cak Abid.