Berita

Upacara pengembalian dua artefak perunggu warisan Kerajaan Benin/Reuters

Dunia

Setelah Lebih Dari Satu Abad, Dua Artefak Warisan Kerajaan Benin Dikembalikan ke Tanah Leluhur

MINGGU, 20 FEBRUARI 2022 | 20:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Dua artefak perunggu Benin akhirnya "pulang" ke tanah leluruhnya di Istana Tradisional di Nigeria, setelah lebih dari satu abad dijarah oleh pasukan Inggris.

Artefak ini adalah sebagian kecil dari artefak-arefak bersejarah di NIgeria yang dijarah oleh penjelajah dan penjajah dari Kerajaan Benin, yang kini merupakan wilayah barat daya Nigeria.

Menurut keterangan British Museum, artefak-artefak yang pernah dijarah Inggris dari Benin dibuat pada awal abad ke-16.

Dua artefak perunggu yang dijarah itu dipulangkan ke Nigeria pada akhir pekan ini (Sabtu, 19/2). Pengembalian artefak tersebut dilakukan dengan upacara penuh warna di Kota Benin.

Artefak yang dikembalikan adalah patung ayam jantan dan kepala Oba (raja) yang terbuat dari perunggu.

Menurut keterangan juru bicara istana Charles Edosonmwan, artefak bersejarah mereka banyak yang dibawa hingga ke Selandia Baru, Amerika Serikat dan Jepang setelah dijarah semasa penjajahan.

Menurut keterangan juru bicara istana Charles Edosonmwan, artefak bersejarah mereka banyak yang dibawa hingga ke Selandia Baru, Amerika Serikat dan Jepang setelah dijarah semasa penjajahan.

Dikembalikannya dua artefak itu terjadi setelah melalui sejumlah proses yang panjang. Kedua artefak itu diserahkan ke Komisi Tinggi Nigeria pada Oktober tahun lalu oleh Universitas Aberdeen dan Jesus College Universitas Cambridge, tetapi belum kembali ke rumah leluhur mereka.

“Mereka bukan hanya seni tetapi mereka adalah hal-hal yang menggarisbawahi pentingnya spiritualitas kita,” kata Edosonmwan dalam sebuah wawancara di sela-sela upacara yang dihadiri oleh para pemimpin adat, seprti dikabarkan Al Jazeera.

Kembalinya dua artefak itu adalah tonggak sejarah lain dalam perjuangan bertahun-tahun yang dilakukan oleh negara-negara Afrika untuk memulihkan karya-karya bersejarah yang dijarah.

Menurut perkiraan sejarawan seni Prancis, saat ini ada sekitar 90 persen warisan budaya Afrika diyakini berada di Eropa.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya