Berita

Lokasi pemboman bunuh diri di Somalia/Al Jazeera

Dunia

Aksi Bom Bunuh Diri di Somalia, 13 Orang Meninggal Dunia

MINGGU, 20 FEBRUARI 2022 | 18:41 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Aksi bom bunuh dini kembali membuat geger Somalia. Pada akhir pekan ini (Sabtu, 19/2), sedikitnya 13 orang meninggal dunia di wilayah tengah Somalia setelah seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledak di sebuah restoran yang dipenuhi pejabat dan politisi lokal.

Menurut keterangan juru bicara polisi Somalia Dini Roble Ahmed, korban tewas sebagian besar warga sipil. Dia menambahkan bahwa aksi bom bunuh diri itu juga menyebabkan 20 orang lainnya luka-luka dan kerusakan besar.

Saksi mata mengatakan, ledakan besar terjadi di area terbuka restoran Hassan Dhiif di mana orang-orang berkumpul di bawah pohon untuk makan siang.

"Saya melihat mayat beberapa orang dan saya tidak bisa menghitung berapa banyak yang terluka yang dilarikan ke rumah sakit," kata saksi mata Mahad Osman.

“Beberapa dari orang-orang ini sedang menunggu pesanan makanan mereka datang sambil menikmati cuaca segar saat ledakan terjadi," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera.

Polisi dan pejabat pemerintah Somalia mengkonfirmasi bahwa serangan restoran itu adalah hasil dari seorang pembom bunuh diri.

Serangan itu mengundang tanda tanya tersendiri akan keamanan di Somalia yang belakangan diperketat, menjelang putaran pertama pemungutan suara untuk kursi parlemen di daerah pemilihan.

Menurut keterangan warga, salah satu dari mereka yang tewas dalam serangan di Beledweyne adalah seorang kandidat dalam pemilihan parlemen yang sedang berlangsung.

Pemilihan parlemen sendiri digelar pada 1 November 2021 lalu dan seharusnya berakhir pada 24 Desember 2021. Namun saat ini, pemilihan akan selesai pada 25 Februari 2022.

Di bawah proses pemilihan tidak langsung Somalia, delegasi, yang termasuk tetua klan, memilih anggota majelis rendah, yang kemudian akan memilih presiden baru pada tanggal yang belum ditentukan.

Sementara itu, kelompok Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Kelompok tersebut, yang sering menyerang sasaran pemerintah dan warga sipil, telah melancarkan dua serangan dalam dua minggu terakhir. Al-Shabab yang terkait dengan Al-Qaeda bertujuan untuk menggulingkan pemerintah pusat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya