Berita

Bendera Amerika Serikat dan Iran/Net

Dunia

Bocoran Pejabat UE, Kesekapakan Nuklir Iran Dapat Segera Disepakati

SABTU, 19 FEBRUARI 2022 | 03:01 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Upaya untuk menghidupkan kembali Perjanjian nuklir Iran 2015 semakin dekat pada realisasi.

Menurut bocoran dari seorang pejabat senior Uni Eropa (UE) anonim, kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali perjanjian itu semakin dekat. Namun keberhasilannya akan tergantung pada kemauan politik dari pihak-pihak yang terlibat.

"Saya memperkirakan kesepakatan dalam minggu mendatang, dua minggu mendatang atau lebih," kata pejabat UE itu kepada Reuters (Jumat, 18/2).

"Saya pikir kita sekarang memiliki teks di atas meja yang sangat, sangat dekat dengan apa yang akan menjadi kesepakatan akhir," sambungnya.

Perjanjian itu sendiri dibuat pada 2015 lalu oleh Iran dan negara-negara kekuatan dunia, yakni Rusia, China, Inggris, Prancis, Jerman, Uni Eropa dan Amerika Serikat. Perjanjian itu dibahas di atas meja perundingan oleh perwakilan pihak terkait sejak beberapa waktu belakangan.

"Sebagian besar masalah sudah disepakati. Tetapi sebagai prinsip dalam negosiasi semacam ini, tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati. Jadi kami masih memiliki, beberapa pertanyaan, beberapa di antaranya agak politis dan sulit untuk disepakati," jelas perjabat itu.

"Sebagian besar masalah sudah disepakati. Tetapi sebagai prinsip dalam negosiasi semacam ini, tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati. Jadi kami masih memiliki, beberapa pertanyaan, beberapa di antaranya agak politis dan sulit untuk disepakati," jelas perjabat itu.

Meski begitu, dia menekankan bahwa kesepakatan itu perlu dicapai karena program pengayaan uranium Iran bergerak maju dengan cepat. Meski begitu, Iran selau tegas membantah bahwa meeka sedang berupaya untuk mengembangkan senjata nuklir.

"Di lapangan mereka maju sangat pesat dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan kelangsungan hidup jangka panjang JCPOA," kata pejabat itu, merujuk pada akronim dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, nama resmi perjanjian nuklir 2015.

Meski begitu, belum ada komentar resmi dari pihak terkait soal kabar tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya