Berita

DPN Repdem bersama Haikal Hassan/RMOL

Politik

Arahan Hasto dan Ahmad Basarah, Repdem Maafkan Haikal Hasan yang Diduga Hina Soekarno

JUMAT, 18 FEBRUARI 2022 | 15:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sayap Partai PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menerima permohonan maaf Haikal Hassan atau Babe Haikal, atas pernyataannya yang dinilai telah mendiskreditkan Bung Karno sebagai pemimpin yang "Tukang Penjarakan Ulama".

Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito, mengatakan, atas arahan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Pendiri Baitul Muslimin PDIP Ahmad Basarah, permohonan maaf dari Babe Haikal bisa diterima.

"DPN Repdem menyatakan menerima permohonan maaf Bapak Haikal Hassan atas pernyataannya tersebut," kata Wanto Sugito dalam pertemuan dan silaturahmi antara DPN Repdem dengan Haikal Hassan di kantor DPN Repdem, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/2).

Wanto menuturkan, diterimanya permohonan maaf Babe Haikal tersebut sesuai dengan ajaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekaligus putri Proklamator Bung Karno.

Ajaran Megawati itu bahwa sebagai kader PDIP selaku kaum Nasionalis-Soakarnois harus senantiasa memberikan maaf kepada siapapun yang telah melakukan kesalahan dan mengakui kekeliruannya.

Apalagi, orang yang berbuat salah itu bersedia secara sadar dan tulus meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

"Oleh karena itu, sehubungan Bapak Haikal Hassan sudah mengakui kekeliruannya dan meminta maaf dari hati yang paling dalam serta mengakui kekeliruan atas ucapannya tersebut kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar Bung Karno serta kepada masyarakat dan bangsa Indonesia, maka sebagai kader Partai yang baik,  maka dengan ini kami menerima dan memaafkannya," ujar Wanto.

Wanto berharap, ke depan Babe Haikal dan siapapun tokoh masyarakat lainnya agar tidak lagi mengeluarkan ucapan maupun pernyataan yang bersifat mendiskreditkan apalagi menghina Bung Karno maupun tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya.

"Apalagi jika tokoh pendiri bangsa tersebut sudah wafat, karena hal itu tidak sesuai dengan ajaran Islam maupun ajaran agama-agama lainnya," tegasnya.

Wanto menambahkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsanya.

Dalam pandangan Wanto, seluruh elemen bangsa sudah seharusnya tahu bahwa Bung Karno lah pemimpin bangsa yang telah memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga kita telah menikmati alam kemerdekaan hingga 76 tahun lamanya.

Bung Karno pula sebagai salah seorang Pendiri Bangsa yang telah menggali nilai-nilai Pancasila sehingga disetujui dan disepakati oleh para Pendiri Bangsa lainnya sebagai dasar negara Indonesia Merdeka hingga saat ini.

"Bahkan, dalam fakta sejarahnya, Bung Karno tercatat sebagai pemimpin bangsa Indonesia yang banyak jasa dan legacy-nya terhadap agama Islam dan dunia Islam," katanya.

Tecatat dalam sejarah, kata Wanto, Bung Karnolah sebagai tokoh dunia yang pernah menyelamatkan Universitas Islam Al Azhar Kairo Mesir dari rencana pembubaran oleh Presiden Mesir Gamal Abdul Naser.

Diceritakan Wanto, kala itu Soekarno meminta kepada Pemerintah Sovyet Komunis untuk menemukan makam Imam Bukhari bahkan Bung Karno pernah mendapatkan penghormatan sebagai Pemimpin Pembela Dunia Islam dalam Konferensi Negara-Negara Islam Asia Afrika tahun 1965.

Pemberian penghormatan itu karena jasa-jasanya memberi inspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika. Bukan hanya itu, banyak lagi jasa jasa Bung Karno lainnya kepada dunia Islam.

Sebagai seorang pemimpin bangsa yang nasionalis religius, Bung Karno juga memiliki guru-guru dari berbagai tokoh-tokoh Islam dan ulama terkemuka di Indonesia seperti HOS Tjokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, Habib Ali Alhabsyi Kwitang, KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Hasan dan lain-lain.

"Dari fakta-fakta sejarah tersebut jelas sekali Bung Karno adalah seorang santri yang sangat mencintai Islam dan Bangsanya dalam satu tarikan nafas sehingga tidak mungkin Bung Karno membenci ulama apalagi "tukang penjarakan ulama"," tegasnya.

"Demikian pernyataan resmi ini kami sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kesadaran kami untuk ikut memelihara kerukunan dan persaudaraan sesama anak bangsa," demikian Wanto.

Dalam kesempatan itu, Haikal Hasan menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Bung Karno.

Haikal menyatakan bahwa seluruh masyarakat juga harus menaruh perhatian pada mereka yang kerap kali memotong dan menyebarkan video.

"Artinya kalau umpannya saya dituduh seperti yang ditulis, memang itulah yang saya ucapkan, namun hanya sepotong dan tidak lengkap. Sehingga kesalahan itu harus saya akui. Saya sampaikan permohonan maaf, baik kepada Bu Mega dan seluruh keluarga besar, dan seluruh bangsa Indonesia," ujar Haikal.

"Saya harap yang jelek kita buang, yang baik kita ambil untuk pelajaran yang terbaik ke depan. Insyaallah Indonesia akan bersatu terus dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, NKRI harga mati dan Pancasila ini adalah pegangan kita semua," tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPN Repdem Irfan Fahmi, menekankan, setelah permintaan maaf tersebut. Proses hukum terhadap Haikal di Bareskrim Polri akan dihentikan.

"Kita akan tindak lanjuti untuk menghentikan proses pelaporan pidana kepada Bapak Haikal Hassan," kata Irfan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya