Berita

Bendera Korea Utara (Ilustrasi)/Net

Dunia

Survei: Mayoritas Siswa Korea Selatan Mendukung Unifikasi Korea

JUMAT, 18 FEBRUARI 2022 | 13:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Satu dari empat siswa Korea Selatan berpikir bahwa penyatuan dengan Korea Utara, atau unifikasi, tidak diperlukan.

Begitu hasil survei online yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Unifikasi Korea Selatan terhadap 72.524 siswa SD, SMP, dan SMA yang dirilis pada Jumat (18/2).

Survei yang dilakukan pada 1 November hingga 10 Desember 2021 itu, sebanyak 61,2 persen siswa menjawab bahwa unifikasi itu perlu. Sedangkan 25 persen lainnya mengatakan bahwa unifikasi tidak perlu.

Selain itu, survei itu juga menunjukkan bahwa tingkat mahasiswa yang menentang unifikasi meningkat untuk tahun ketiga berturut-turut, dari semula 19,4 persen pada 2019 dan 24,2 persen pada 2020.

Dikabarkan Yonhap, mereka yang mendukung unifikasi memiliki sejumlah alasan kuat, di antaranya yang paling banyak disebut adalah pengurangan ancaman perang (27,2 persen), diikuti oleh alasan ras yang sama (25,5 persen) dan penyelesaian masalah keluarga yang terpisah (20,9 persen).

Sementara itu, di sisi lain, mereka yang menentang unifikasi juga memiliki alasan kuat, seperti beban ekonomi (29,8 persen), potensi masalah sosial setelah penyatuan (25 persen) dan perbedaan politik antara Selatan dan Utara (17 persen).

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang menjadi responden menganggap Korea Utara sebagai mitra kerja sama (52,6 persen). Namun presentase ini turun 2,1 poin dari 54,7 persen yang dihitung pada tahun sebelumnya.

Survei yang sama juga menemukan bahwa tingkat penilaian negatif siswa Korea Selatan terhadap Korea Utara turun 5 poin persentase, sedangkan penilaian positif naik 3,5 poin persentase dalam setahun.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

PDIP Minta Seluruh Kader Banteng Tenang

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:23

Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret ke Magelang

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:43

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan, Pemerintah Luncurkan FAST Programme

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:27

Trump Gak Ada Obat, IHSG Terseret Merah

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:26

Uchok: Erick Thohir Akali Prabowo soal Danantara

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:24

Hasto Ditahan, Megawati Tidak Menunjuk Plt Sekjen PDIP

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:21

Resmi Pimpin Banten, Andra Soni-Dimyati Diingatkan Jangan Korupsi

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:18

KPK Tahan Hasto, PDIP: Operasi Politik Mengawut-awut Partai

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:17

Hasto Ditahan, PDIP: KPK Dikendalikan dari Luar Melalui AKBP Rossa

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:16

Adityawarman Adil Apresiasi BSF CGM 2025: Gambaran Kekayaan Budaya Kota Bogor

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:56

Selengkapnya