Berita

Ayatollah Ali Khamenei/Net

Dunia

Khamenei: Iran Menginginkan Energi Nuklir untuk Masa Depan, Bukan Senjata

JUMAT, 18 FEBRUARI 2022 | 09:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Iran tidak membutuhkan senjata. Saat ini, yang menjadi fokus utama untuk kelangsungan hidup negara itu adalah energi nuklir.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Iran harus memikirkan masa depannya, di tengah tanda-tanda terobosan dalam negosiasi jangka panjang untuk menghidupkan kembali kesepakatan atom penting dengan kekuatan dunia.

"Iran harus memikirkan hari esok. Cepat atau lambat kita akan sangat membutuhkan energi nuklir," ujarnya dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah, Kamis (17/).


Pernyataaan Khamenei muncul untuk menanggapi reaksi Barat yang 'mencurigai' program nuklir Iran, ketika pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir 2015 atau Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) kembali dihidupkan lagi di Wina baru-baru ini.

Negara-negara khawatir Teheran tidak jujur ​​tentang tujuan program nuklirnya, seperti yang dilaporkan RT.

Pada Senin (14/2) Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa kesepakatan untuk memulihkan JCPOA tinggal selangkah lagi.  

Iran "serius dan siap untuk mencapai kesepakatan yang baik," katanya.

Para diplomat Barat pun sebelumnya telah yakin bahwa pembicaraan untuk menghidupkan kembali JCPOA berada di tahap akhir dan mereka yakin bahwa kesepakatan sudah tercapai.

Namun, ternyata Iran menolak untuk bertemu langsung dengan delegasi AS. Iran memilih berbicara dengan negosiator dari Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan AS berada di "di tengah-tengah tahap paling akhir" dari pembicaraan tidak langsung dengan Iran yang bertujuan untuk menyelamatkan kesepakatan itu.

"Ini benar-benar periode yang menentukan di mana kami akan dapat menentukan apakah pengembalian bersama untuk mematuhi JCPOA akan segera terjadi, atau jika tidak," kata Price.

“Kami telah mencapai titik kritis sekarang. Ini bukan masalah minggu; ini masalah hari,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian kepada parlemen pada Rabu (16/2).

"Keputusan politik diperlukan dari Iran. Entah mereka memicu krisis serius dalam beberapa hari mendatang, atau mereka menerima kesepakatan yang menghormati kepentingan semua pihak," katanya.

Menanggapi kekecewaan negara-negara Barat, negosiator utama Iran, Ali Bagheri Kani, mengatakan di akun Twitternya bahwa Barat perlu bersikap realisti untuk menghindari kekeraskepalaan, dan mengindahkan pelajaran dari 4 tahun terakhir.

"Saatnya bagi mereka untuk keputusan serius," tulisnya. "Setelah berminggu-minggu pembicaraan intensif, kami semakin dekat dengan kesepakatan; tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati!"

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya