Ilustrasi vaksinasi Covid-19/Net
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari keterpaparan virus Corona.
Hingga hari ini, Kamis (17/2), pemberian dosis ketiga atau booster di Jakarta sudah tembus satu juta atau lengkapnya sebanyak 1.071.769 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, pencapaian ini merupakan hal yang harus diapresiasi dan perlu dukungan dari semua pihak untuk terus melakukan percepatan vaksinasi dosis ketiga.
“Vaksinasi saat ini masih sangat efektif mencegah Covid-19 dan meringankan gejala yang terjadi akibat keterpaparan virus," kata Widyastuti sepeti diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (17/2).
Sampai hari ini, terdapat 12.167.624 orang telah divaksin dosis 1 dan 10.131.587 orang telah divaksin dosis 2.
Meski telah divaksin, Widyastuti meminta warga harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta terus waspada terhadap penularan varian Omicron yang kini tengah meningkat di Jakarta.
Hasil penelitian Kementerian Kesehatan bersama peneliti Universitas Padjajaran dan Universitas Indonesia, peningkatan antibodi yang terjadi pada jenis vaksin booster AstraZeneca setengah dosis dapat mencapai 23,5 kali lipat pada jarak vaksinasi 3-6 bulan dari dosis kedua.
Sedangkan, peningkatan antibodi yang terbentuk pada jarak vaksinasi 6-9 bulan setelah vaksinasi dosis kedua dapat mencapai 49,7 kali lipat.
Selain itu, pada jenis vaksin booster Pfizer setengah dosis, peningkatan antibodi dapat mencapai 48,9 kali lipat dari jarak 3-6 bulan setelah vaksin dosis kedua.
Kemudian, jika vaksinasi dosis ketiga dilakukan setelah 6-9 bulan dari jarak vaksinasi dosis kedua, peningkatan antibodinya dapat mencapai 80,6 kali lipat.
"Kami menetapkan waktu vaksinasi dosis ketiga atau booster pada rentang waktu 6-9 bulan setelah dosis kedua, tujuannya supaya peningkatan antibodi yang terjadi lebih tinggi dibandingkan booster pada saat kurang dari 6 bulan," tandas Widyastuti.