Berita

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara/Repro

Politik

Empat Temuan Awal Komnas HAM Terkait Prahara Wadas

SELASA, 15 FEBRUARI 2022 | 15:16 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Suasana di Desa Wadas yang pecah pada tanggal 8 Februari lalu, ketika pengukuran lahan penambangan batu andesit dilakukan, menjadi materi pemeriksaan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) selama sepekan ini.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan, pihaknya telah merangkum temuan-temuan yang ada dalam prahara di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, dengan cara turun langsung ke lapangan sejak pekan lalu.

"Ada empat temuan awal Komnas HAM terkait kejadian tanggal 8 Februari kemarin," ujar Beka dalam diskusi virtual bertajuk 'Wadas: Panggilan Kemanusian dalam Pembangunan', yang diselenggarakan virtual pada Selasa siang (15/2).


Beka mengurai empat temuan yang dimaksud. Di mana yang pertama Komnas HAM mendapatkan aksi kekerasan yang dialami oleh warga Wadas saat proses pengukuran lahan tambang batu andesit berlangsung dalam pengamanan aparat.

"Saya mengkonfirmasi, bahwa betul ada kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian pada saat pengukuran lahan warga yang sudah setuju," paparnya.

Kemudian temuan yang kedua, Komnas HAM menyaksikan sejumlah warga yang sempat ditahan oleh pihak kepolisian, setelah dipulangkan tak berada di rumahnya. Mereka memilih bersembunyi di tempat lain karena trauma.

"Kami menemukan ada beberapa warga yang sampai kami datang ke Wadas, ada yang belum pulang ke rumahnya masing-masing karena ketakutan," ungkapnya.

Beriringan dengan itu, temuan ketiga yang didapat Komnas HAM adalah trauma yang diderita oleh kaum perempuan dan anak-anak.

"(Trauma itu akibat) dari peristiwa tanggal 8 Februari, dan membangkitkan memori yang terjadi pada tahun lalu," katanya.

Temuan yang terakhir atau keempat, lanjut Beka, Komnas HAM mendapati relasi sosial warga yang pro dan kontra terhadap penambangan batu andesit di Wadas semakin merenggang setelah peristiwa 8 Februari.

"Padahal sebelumnya, ketika seminggu dua minggu sebelumnya warga sudah mulai cair lagi. Kenapa (bisa)? Karena ada wasiat dari kiyai lokal," ucapnya.

"Kiyai Samsoe yang dihormati di situ berpesan bahwa warga Wadas harus bersatu, tidak ada lagi perpecahan, pro dan kontra," demikian Beka.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya