Berita

Kondisi di Wadas saat penangkapan sejumlah aktivis/Net

Politik

PCNU Purworejo: Gejolak Wadas Pecah Karena Ruang Dialog Tidak Berjalan Baik

JUMAT, 11 FEBRUARI 2022 | 19:51 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Gejolak di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, terjadi karena ruang dialog yang tidak berjalan baik diantara warga pro dan kontra terhadap penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

Begitu dikatakan Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo, KH Zaenal Mustofa.

"Kebetulan saya tinggal di desa tetangga yang bisa dibilang setiap hari lewat Desa Wadas dan intens berinteraksi dengan masyarakat itu," kata Zenal Mustofa dalam keterangannya, Jumat (11/2).

Diceritakan Zenal, masyarakat Desa Wadas awalnya diinformasikan oleh pemerintah, tersiar berita bahwa di desa itu menurut penelitian mengandung batu andesit yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan material Bendungan Bener.

"Setelah diinformasikan, masyarakat kemudian memberikan beragam tanggapan. Dari upaya sosialisasi secara masif oleh pemerintah, ada pihak dari masyarakat yang menolak kehadiran mereka (pemerintah) untuk sosialisasi," lanjutnya.

Lanjutnya, sejak awal rencana proyek strategis nasional Bendungan Bener itu dicanangkan, pemerintah terus berupaya melakukan sosialisasi dan mediasi kepada masyarakat di Desa Wadas. Namun, adanya pihak-pihak yang kontra membuat pendekatan persuasif tersebut tidak berjalan mulus.

"Mereka (kelompok kontra) sama sekali tidak mau dan menolak sosialisasi dari pemerintah, lalu memasang spanduk di jalan sebagai ekspresi rasa tidak sepakat. Kemudian pihak pro lama kelamaan muncul, dari situlah pihak pro dan kontra mulai ada jarak, padahal tetanggaan, komunikasi juga jadi tidak terlalu intens," tuturnya.

Zaenal mengungkapkan, kehadiran pihak kontra tersebut juga kerap membuat warga sekitar menjadi resah. Bahkan, acapkali menyebarkan teror disepanjang malam dan mengancam warga yang ingin menjual tanahnya.

"Sehingga mulai sangat tidak kondusif, kubu kontra juga sering melakukan konvoi pakai motor malam-malam, ke desa-desa tetangga yang disitu itu juga banyak pemilik-pemilik tanah yang ada di Desa Wadas, pernah juga menjelang subuh," terangnya.

Zaenal juga menyebutkan, pemerintah sebetulnya tidak menyerah begitu saja untuk melakukan berbagai pendekatan kepada warga Desa Wadas. Termasuk pada Selasa (8/2), peristiwa yang melibatkan tim pengukur tanah dan aparat penegak hukum.

"Puncaknya yang menjadi trending topik nasional, sebenarnya pemerintah waktu itu akan melakukan sosialisasi di balai desa termasuk pengukuran tanah, otomatis itukan dikawal polisi," katanya.

"Sebelum sampai di Balai Desa, mereka sudah dihadang masyarakat kontra yang sudah menyiapkan kayu, batu dan segala macam," pungkasnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

PDIP: Prabowo Presiden Kita Semua

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:59

AdMedika Hadirkan Solusi Digital Kesehatan Terintegrasi

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:45

Hasto Tancap Gas Pimpin Safari Politik di Jatim

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:33

Korps Baret Ungu Gelar Event Bergengsi Binsat 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:19

Sultan Tidore Ajak Anak Muda Aktif dalam Pembangunan

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:59

Perluas Layanan Data Center, Telkom Resmikan neuCentrIX Cirebon

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:49

Pindad Sambut Baik Arahan Prabowo soal Mobil Dinas Pemerintahan

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:33

KPK Dalami Peran 2 Vice President ASDP terkait Akuisisi Berujung Korupsi Rp1,2 Triliun

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:32

Transisi Kepemimpinan Tonggak Penting Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:17

Terseret Saham BUMN, IHSG Rebah di 7.634,63

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:14

Selengkapnya