Berita

Plt Walikota Bandung, Yana Mulyana, saat meninjau stok minyak goreng di salah satu minimarket/Ist

Nusantara

Minyak Goreng di Kota Bandung Mulai Langka, Pedagang Jual Harga Lama

SELASA, 01 FEBRUARI 2022 | 16:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keberadaan komoditas minyak goreng di Kota Bandung mulai langka. Bahkan di sejumlah minimarket, stok minyak goreng yang biasanya mudah didapat seolah menghilang.

Hal tersebut terungkap saat Plt Walikota Bandung, Yana Mulyana, meninjau ketersediaan minyak goreng di salah satu minimarket di bilangan Jalan Cibadak, Kota Bandung, Selasa (1/2).

"Tadi saya kan sempat melihat ke minimarket dan memang ada kekosongan. Kata mereka di gudang penyimpan juga memang tidak ada," jelas Yana, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.


Menurutnya, kekosongan minyak goreng disebabkan keterlambatan pengiriman dari suplier. Yana pun meminta suplier yang selama ini mengirimkan barangnya ke pasar tradisional atau modern bisa segera mengisi kekosongan yang ada dengan barang baru.

"Minyak dari suplier belum sampai sehingga tidak bisa dijual ke masyarakat. Suplier harus segera isi kekosongan itu. Kasihan masyarakat kalau tidak bisa membeli barangnya," kata dia.

Sementara itu, sejumlah penjual minyak goreng masih menjual harga tidak sesuai arahan pemerintah. Harga minyak goreng per liter baik curah atau minyak dalam kemasan sederhana masih mengikuti stok lama.

Salah satu penjual minyak goreng curah di Pasar Kosambi Bandung, Teti (30), misalnya. Hingga hari ini ia masih menjual Rp 15 ribu per liter. Stok lama yang masih ada dan belum adanya suplai minyak goreng baru dengan harga murah membuatnya enggan menurunkan harga.

"Ya kita masih jual segitu (Rp 15 ribu per liter). Belum ada informasi dari suplier atau pemerintah kota juga jadi kita pakai yang ada saja dulu," ujar Teti di Pasar Kosambi.

Meski harga minyak goreng curah yang dijualnya lebih tinggi dibandingkan di minimarket atau supermarket, tapi tetap laku terjual. Karena pembeli kesulitan mencari minyak goreng dengan harga lebih murah.

"Karena stok di toko juga tidak ada, kan mau tidak mau mereka tetap datang beli ke kita. Walaupun di kita harganya lebih tinggi," jelas Teti. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya