Berita

Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta Mumtaza Rabbany alias Gus Najmi/Net

Politik

PPP DKI Minta Maaf Pernah Berseberangan dengan Aspirasi Ulama

SENIN, 31 JANUARI 2022 | 09:04 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Permohonan maaf disampaikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kepada para habaib, ulama, dan umat Islam di Indonesia karena pernah mengambil jalan politik yang berseberangan dengan aspirasi ulama.

Permohonan maaf tersebut disampaikan Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta, Mumtaza Rabbany alias Gus Najmi di Harlah PPP ke-49 di Kantor DPW PPP DKI Jakarta, Minggu (30/1).

Menurut Gus Najmi, PPP sempat mengalami paceklik politik dan memilih posisi yang justru berseberangan dengan aspirasi ulama.


PPP DKI Jakarta juga memohon bimbingan dan dukungan dari para ulama dan habaib agar cita-cita mulia PPP untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dalam kemakmuran, dan makmur dalam keadilan segera terwujud di bumi Indonesia tercinta.

“Sebagai pertanggungjawaban moral, saya mewakili pengurus dan kader PPP DKI Jakarta dengan hati yang tulus memohon maaf dan ampunan kepada para ulama, habaib dan seluruh umat Islam di wilayah DKI Jakarta,” kata Gus Najmi seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta.

Gus Najmi menegaskan bahwa PPP merupakan benteng politik umat Islam.

“PPP merupakan satu-satunya partai politik yang memproklamirkan diri dengan tegas, di tengah situasi eksponen PPP setelah Orde Baru memilih untuk mendirikan partai baru maupun pindah partai, sebagai tempat kembalinya umat Islam dalam menyalurkan aspirasi politik," kata Gus Najmi.

Sejak awal berdiri, menurut Gus Najmi, PPP adalah pengejawantahaan atas komitmen politik umat Islam terhadap agama. PPP dalam rapat Presidium Badan Pekerja dan pimpinan fraksi tanggal 5 Januari 1973, telah sepakat untuk memfusikan kelompoknya ke dalam satu bingkai partai politik bernama Partai Persatuan Pembangunan.

"Dalam catatan sejarah, PPP menjadi benteng terakhir umat Islam yang masih berjuang untuk mempertahankan aspirasi umat hingga hari ini," demikian Gus Najmi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya