Berita

Sekertaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi/Net

Politik

PPP Tantang BNPT Buka Identitas 198 Ponpes Dituding Terafiliasi dengan Kelompok Teroris

MINGGU, 30 JANUARI 2022 | 20:42 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merilis sebanyak 198 pondok pesantren (Ponpes) di Indonesia terafiliasi dengan kelompok terorisme dengan paham radikal.

Sekertaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi mendesak BNPT untuk membuka data pesantren-pesantren yang dituding terafiliasi dengan gerakan terorisme.

"BNPT harus membuka data kepada publik nama-nama 198 ponpes yang dinilai berafiliasi dengan gerakan terorisme,” tegas politisi yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Minggu (30/1).

Dengan adanya transparansi yang dilakukan BNPT, masyarakat tidak akan menaruh curiga terhadap lembaga anti terorisme itu. Pasalnya, jika BNPT tidak membuka data pesantren akan mengganggu proses belajar mengajar yang ada di pondok pesantren akibat dari pernyataan tersebut.

“Transparansi data tersebut penting untuk menghindari kecurigaan antar sesama pesantren yang dapat mengganggu keberlangsungan pendidikan dilembaga tersebut,” katanya.

Jika BNPT tidak terbuka, Ketua DPP PPP tersebut khawatir penyataan BNPT itu sebagai fitnah. Pasalnya, sejauh ini yang dirasakannya pondok pesantren kerap mengajarkan ajaran Islam sebagai pemersatu bangsa.

“Ketidakterbukaan data dari BNPT berpotensi melahirkan justifikasi publik bahwa pesantren menjadi bibit teroris. Padahal, faktanya mayoritas pesantren mengajarkan Islam Rahmatan lil'alamin bukan mengajarkan terorisme,” katanya.

Dia menambahkan dengan adanya transparansi dari BNPT terkait data pondok pesantren yang terafiliasi dengan teroris semata-mata untuk menghindari fitnah belaka yang justru menjerumuskan dunia santri di Indonesia.

“Pembukaan data kepada publik juga menghindari fitnah d masyarakat terhadap keberlangsungan pesantren. Padahal pesantren sdh ratusan tahun mengabdi kepada masyraakat dalam rangka peningkatan kecerdasan umat, jauh sebelum Indonesia merdeka,” tandasnya.


Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Andil Besar BPS dalam Pengoplosan LPG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 10:11

UPDATE

KPK Sita Bangunan dan Uang Belasan Miliar di Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:24

KPU Segera Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:21

Gegara eFishery, SoftBank dan Temasek Rugi Besar, 90 Persen Modal Investor Terancam Hilang

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:14

Hormati Proses Hukum Kejagung, Pertamina Pastikan Layanan Publik Tak Terganggu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:07

MK Anulir Sejumlah Cakada, Komisi II DPR Minta DKPP Periksa KPU-Bawaslu

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:06

Dirut Pertamina Raih Penghargaan Green Leadership Utama

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:00

Presiden Prabowo Bakal Hadiri Kongres Partai Demokrat

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:50

MK Putuskan PSU Pilkada di 24 Daerah, Berikut Daftarnya

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:46

Jelang Ramadan Harga Bapok Merangkak Naik, Cabai Rawit Meroket Rp81.700 per Kilogram

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:39

Survei Median: Sebagian Besar Publik Yakin Penahanan Hasto Tindakan Hukum Murni

Selasa, 25 Februari 2025 | 12:37

Selengkapnya