Berita

Xiao Qian/Net

Dunia

Pengamat Beijing Sambut Penunjukkan Xiao Qian sebagai Dubes China untuk Australia

KAMIS, 27 JANUARI 2022 | 06:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pengamat Beijing menyambut baik penunjukkan Xiao Qian sebagai Duta Besar China untuk Australia pada Rabu (26/1) waktu setempat, tepat saat Negeri Kanguru merayakan Hari Nasionalnya.

Analis mencatat bahwa duta besar baru adalah isyarat kebaikan dan niat baik untuk mengatur ulang dan meningkatkan hubungan, yang berada pada titik terendah. Mereka menekankan bahwa pemerintahan Morrison harus memperbaiki kebijakan China yang salah.

"Pesan duta besar disertai dengan kebaikan dan kesediaan untuk meningkatkan hubungan bilateral," kata Chen Hong, profesor dan direktur Pusat Studi Australia, Universitas Normal China Timur, seperti dikutip dari Global Times.

Chen mengatakan bahwa tahun ini juga menandai peringatan 50 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Australia - yang berarti tahun ini akan menjadi kesempatan yang baik bagi kedua negara untuk memulihkan hubungan mereka yang rusak.

"Duta Besar Xiao dulu bekerja di Indonesia, tetangga penting Australia. Ia juga akrab dengan Australia dan tetangganya di Asia. Pengalaman diplomatiknya yang kaya juga akan membantu menghilangkan kesalahpahaman," kata Chen.

Sebelumnya, dalam sambutan pertamanya, Xiao mencatat bahwa China dan Australia harus tetap teguh pada arah yang benar untuk menjaga hubungan bilateral terus maju.

“Hubungan China-Australia yang sehat melayani kepentingan mendasar kedua negara dan dua bangsa," kata Xiao dalam pesan yang dirilis oleh Kedutaan Besar China di Australia.

Xiao, yang lahir pada tahun 1964, adalah seorang diplomat veteran yang telah bekerja di banyak negara, termasuk India, AS, Filipina, dan Hongaria.

Sebelum ditunjuk untuk mewakili Beijing di Australia, Xiao adalah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh China untuk Indonesia dari 2017 hingga 2021.

Sebelumnya, ia juga menjabat Wakil Perwakilan Urusan Semenanjung Korea dan Duta Besar untuk Urusan Asia Kementerian Luar Negeri dari 2015 hingga 2016.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya