Berita

Paket bantuan kemanusiaan tiba di Tonga/Net

Dunia

Bawa Bantuan Air Minum, Kapal Angkatan Laut Australia-Inggris-Selandia Baru Tiba di Tonga

KAMIS, 27 JANUARI 2022 | 06:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi solidaritas internasional untuk membantu pemulihan Tonga akibat bencana letusan gunung api dan tsunami terus berlanjut.

Pada Rabu (26/1) kapal angkatan laut Australia dan Inggris, pembawa pasokan utama dan puluhan ribu liter air kemasan, tiba di Tonga.

HMAS Adelaide Australia dan HMS Spey Inggris berlabuh di ibu kota Tonga, Nuku'alofa. Disusul kemudian oleh kapal Canterbury Selandia Baru dijadwalkan akan tiba sehari kemudian.

UNICEF mengatakan Australia membawa 1000 air, sanitasi, dan peralatan kebersihan, wadah air, ember, dan perlengkapan lainnya.

Komandan HMAS Adelaide, Kapten Stuart Watters, mengatakan krunya akan membongkar lebih dari 250 palet paket bantuan kemanusiaan selama beberapa hari mendatang, termasuk terpal, tempat penampungan, dan perlengkapan mandi.

"Australia Day! Saya pikir ini waktu yang tepat untuk merenungkan apa artinya menjadi orang Australia, selain pantai dan barbekyu," katanya, seperti dikutip dari 9News, Kamis (27/1).

"Dan bersyukur bahwa kami dapat melakukan hal ini di lingkungan yang lebih luas, terutama tempat-tempat seperti Tonga yang sangat terpengaruh oleh tsunami dan gunung berapi ini," lanjutnya.

Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengatakan HMS Spey telah tiba di ibu kota di pulau utama Tongatapu, pada Rabu, menurunkan 30.000 liter air kemasan, persediaan medis, dan sanitasi serta produk perawatan bayi.

"Angkatan Laut Kerajaan selalu terlibat dalam bantuan kemanusiaan, Anda selalu melihatnya di Karibia dan ini adalah pertama kalinya kami memiliki kesempatan untuk membantu di Pasifik," kata siaran pers Angkatan Laut Kerajaan.

Helikopter NH90 Angkatan Udara Selandia Baru menerbangkan insinyur komunikasi ke kelompok pulau Ha'apai untuk memperbaiki jaringan komunikasi.

Pemerintah Tonga mengatakan letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Haa'pai pada 15 Januari, yang memicu tsunami, telah menghancurkan banyak fasilitas publik, termasuk memutuskan kabel komunikasi bawah laut negara itu dan menyemburkan abu ke banyak pulau. Ini adalah "bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya