Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pfizer Mulai Penelitian Vaksin Covid Khusus Omicron, Libatkan Ribuan Warga AS

RABU, 26 JANUARI 2022 | 15:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan pembuat vaksin, Pfizer mengumumkan bahwa pihaknya saat ini telah memulai penelitian untuk membuat vaksin yang dikhususkan untuk Covid-19 varian Omicron.

Pfizer dan mitranya, BioNTech, mengumumkan studi tersebut pada Selasa (25/1) waktu setempat.

“Kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan,” kata Kathrin Jansen, kepala penelitian vaksin Pfizer dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AP, Rabu (26/1).

Studi baru Pfizer di AS akan melibatkan hingga 1420 orang dewasa sehat, berusia 18 hingga 55 tahun, untuk menguji suntikan berbasis Omicron yang diperbarui untuk digunakan sebagai booster atau untuk vaksinasi primer.

Para peneliti akan memeriksa keamanan vaksin yang dimodifikasi dan bagaimana vaksin itu meningkatkan sistem kekebalan dibandingkan dengan suntikan aslinya.

Dalam satu kelompok studi, sekitar 600 sukarelawan yang menerima dua dosis vaksin Pfizer saat ini tiga sampai enam bulan lalu akan menerima satu atau dua suntikan berbasis omicron sebagai booster.

600 lainnya yang telah mendapatkan tiga dosis reguler vaksin Pfizer akan diberikan dosis keempat dari vaksin reguler atau versi yang cocok dengan Omicron.

Studi ini juga akan mendaftarkan beberapa sukarelawan yang tidak divaksinasi yang akan menerima tiga dosis vaksin berbasis Omicron.

Sementara Omicron dikatakan bisa menginfeksi orang yang bahkan sudah divaksinasi, masih belum jelas apakah perubahan resep vaksin juga diperlukan.

Untuk saat ini, vaksin asli dikatakan masih menawarkan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah dan kematian.

Studi di AS dan di tempat lain telah memperjelas bahwa menambahkan dosis booster juga bisa memperkuat perlindungan itu dan meningkatkan kemungkinan menghindari infeksi yang lebih ringan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya