Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Joko Widodo/Net
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan keprihatinan atas perkembangan situasi di Myanmar.
Hal itu disampaikan keduanya ketika melakukan Leaders' Retreat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau pada Selasa (25/1).
"Mengenai Myanmar, kita sangat prihatin melihat perkembangan situasi di Myanmar. Indonesia dan Singapura memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya pelaksanaan lima poin konsensus," kata Jokowi dalam siaran langsung di YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menekankan, lima poin konsensus tersebut merupakan keputusan ASEAN pada tingkat tinggi yang disepakati pada April tahun lalu, dan harus dihormati oleh semua pihak.
"Kita juga sepakat bahwa keselamatan dan kesehatan rakyat Myanmar terus menjadi perhatian utama. Untuk itu, bantuan kemanusiaan terus didorong diberikan tanpa diskriminasi," tambahnya.
Pada gilirannya, PM Lee menyatakan komitmen Singapura dan Indonesia untuk membantu Myanmar mencapai resolusi perdamaian dan permanen sesuai kepentingan rakyatnya.
Lee juga menegaskan bahwa Singapura akan bekerja bersama Ketua ASEAN tahun ini, Kamboja, dan Ketua ASEAN tahun depan, Indonesia, untuk mengimplementasikan lima poin konsensus atas Myanmar.
"Penting bagi Ketua ASEAN dan utusan khususnya untuk terlibat dengan semua pihak," pungkasnya.