Berita

Bendera Aborigin bebas dikibarkan di Australia/Net

Dunia

Usai Persoalan Hak Cipta, Bendera Aborigin Bebas Dikibarkan di Australia

SELASA, 25 JANUARI 2022 | 09:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Australia telah berhasil memenangkan negosiasi untuk penggunaan Bendera Aborigin setelah persoalan hak cipta dengan perancangnya.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Selasa (25/1) mengumumkan, hak cipta untuk Bendera Aborigin telah dialihkan ke Persemakmuran. Dengan begitu, bendera tersebut dapat digunakan secara bebas.

"Kami telah membebaskan Bendera Aborigin untuk Australia," kata Morrison, seperti dikutip The Epoch Times.

Negosiasi sendiri dilakukan antara pemerintah Australia dengan seniman Harold Thomas. Ia adalah pria Luritja dari Australia bagian tengah, yang merancang bendera tersebut pada 1970.

"Sepanjang negosiasi, kami telah berusaha untuk melindungi integritas Bendera Aborigin, sesuai dengan keinginan Harold Thomas. Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat untuk mencapai hasil ini, menempatkan bendera di tangan publik," tutur Morrison.

Morrison mengatakan, Bendera Aborigin akan dikelola dengan cara yang mirip dengan Bendera Nasional Australia. Meski dapat digunakan dengan bebas, namun harus dipakai dengan cara yang terhormat.

Desain bendera juga dapat digunakan pada pakaian, dilukis di lapangan, disertakan di situs web, dan karya-karya lain tanpa harus meminta izin atau membayar biaya apa pun.

Sementara itu, Harold Thomas berharap dengan aturan baru ini, semua orang Australia dapat merasa nyaman dan bangga menggunakan bendera tersebut.

“Bendera mewakili sejarah abadi tanah kami dan waktu rakyat kami di atasnya. Ini adalah introspeksi dan apresiasi terhadap siapa diri kita. Itu diambil dari sejarah nenek moyang kita, tanah kita, dan identitas kita dan akan menghormati ini dengan baik di masa depan," ujarnya.

Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Australia akan memberikan beasiswa tahunan senilai 100 ribu dolar AS atas nama Harold Thomas. Beasiswa terbuka bagi siswa Aborigin.

Menurut Institut Studi Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres Australia, bendera itu pertama kali dikibarkan pada Juli 1971 pada aksi protes atas hak tanah di Adelaide. Setelah itu, bendera tersebut secara bertahap menjadi simbol Aborigin Australia.

Bagian atas Bendera Aborigin berwarna hitam, yang melambangkan orang Aborigin, bagian bawahnya berwarna merah, melambangkan bumi, dan lingkaran kuning di tengahnya melambangkan matahari.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Target Prabowo Capai Air Minum Perpipaan Terkendala

Kamis, 13 Februari 2025 | 11:28

Rupiah Tertekan ke Rp16.389 Hari Ini

Kamis, 13 Februari 2025 | 11:27

Korut Kecam Intensitas Kehadiran Militer AS di Korsel

Kamis, 13 Februari 2025 | 11:08

Verrell Bramasta Minta Tukin Dosen Tidak Terdampak Efisiensi Anggaran

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:55

Gebrakan Efisiensi Prabowo Cegah Anggaran Terbuang Mubazir

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:54

Penjualan Menurun, Unilever hanya Kantongi Laba Rp3,4 triliun di 2024

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:52

Belum Ada Deal DPR dan Pemerintah soal Izin Tambang Perguruan Tinggi

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:49

Ini Upaya KNEKS Jadikan Indonesia sebagai Pusat Tren Modest Fashion Global

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:30

Sore Ini Diputus, KPK Harap Hakim Tolak Praperadilan Hasto

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:26

Erdogan Siap Boyong Perusahaan Kelas Dunia Turki untuk Bangun IKN

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:22

Selengkapnya