Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat kunjungan kerja di Muara Enim, Sumatera Selatan/Net

Politik

Geram 6 Tahun Hilirisasi Batubara Baru Terlaksana, Jokowi: Ada yang Nyaman dengan Impor

SENIN, 24 JANUARI 2022 | 10:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Program hilirisasi batubara yang diinginkan Presiden Joko Widodo sejak awal periode pemerintahannya baru terlaksana pada tahun ketiga pemerintahan periode keduanya.

Dalam acara groundbreaking proyek hilirisasi batubara menjadi dimetil eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan, Jokowi menyampaikan kegeramannya kepada pihak-pihak yang menyebabkan program tersebut tertunda.

"Ini perintah (hilirisasi batubara) sudah 6 tahun yang lalu saya sampaikan, tapi memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor," singgung Jokowi dalam pidatonya di lokasi groundbreaking di Muara Enim, Sumatra Selatan, Senin (24/1).

Jokowi menyatakan sepakat dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia yang menaksir keuntungan bagi negara dan masyarakat atas proyek hilirisasi batubara.

"Bayangkan, tadi disampaikan menteri investasi, akan membuka lapangan pekerjaan 11-12 ribu di sini (Indonesia). Kalau ada lima investasi seperti yang ada di hadapan kita ini, 70 ribu lapangan pekerjaan yang akan tercipta, itu yang langsung. Yang tidak langsung biasanya dua sampai tiga kali lipat," tuturnya.

Maka dari itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya sangat fokus terhadap program hilirisasi batubara ini. Sebabnya, jangan sampai ada pihak-pihak yang ingin mempertahankan kebiasaan impor batubaru untuk menunda proyek hilirisasi yang baru berjalan ini.

"Ada yang nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman itu paling enak, sudah rutinitas, terus impor, impor, impor, dan impor. Enggak berpikir negara dirugikan, rakyat dirugikan karena tidak terbuka lapangan pekerjaan," keluh Jokowi.

"Inilah kenapa saya ikuti terus, saya kejar terus, tadi juga sebelum masuk ke sini saya kumpulkan semua (pihak) yang berkaitan dengan ini untuk memastikan ini (proyek DME) selesai 30 bulan, jangan ada mundur-mundur lagi," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya