Berita

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto/Ist

Politik

Mekeng Kritik Elektabilitas Airlangga, Pengamat: Seluruh Kader Golkar Harusnya Berjuang Bersama-sama

MINGGU, 23 JANUARI 2022 | 06:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, diminta untuk lebih banyak turun ke masyarakat guna mendongkrak elektabilitas yang berdasarkan hasil survei beberapa lembaga masih rendah dibanding kandidat lainnya.

Menjawab kritikan kader Golkar, Melchias Markus Mekeng tersebut, pengamat politik Saka Ririhena justru menilai hal tersebut akan membuat Partai Golkar tidak mampu menguasai pemerintahan.

"Begini, kalau mindset kader Golkar macam Melchias Mekeng yang minta Ketum Golkar harus turun ke lapangan maka selamanya Golkar tidak akan jadi partai yang menguasai pemerintahan, tapi hanya jadi partai yang mengekor penguasa pemerintanan. Terbukti, sejak reformasi, Golkar belum pernah sekalipun menjadi partai penguasa pemerintahan," terang Saka Ririhena, melalui keterangannya, Minggu (23/1).


"Sangat jelas bahwa mindset seperti ini justru mengambarkan individualistik dari kader-kader Golkar dalam membesarkan Partai Golkar," imbuhnya.

Untuk membuat Partai Golkar menjadi partai penguasa pemerintahan, Saka menyarankan, kader Golkar di seluruh Indonesia mulai dari tingkatan desa hingga provinsi harus berjuang untuk bersama-sama mendongkrak citra dan elektabilitas dari Ketum Golkar yang akan diusung menjadi Capres.

Sebab perlu dicatat, lanjutnya, kalau diminta turun ke bawah misalnya mengunjungi kota/kabupaten se-Indonesia, sangat tidak cukup waktu bagi Ketum Golkar.

Bagaimana tidak, jumlah Kab/Kota saja mencapai 500 kab/Kota. Kalau saja butuh 2 hari untuk mengunjungi satu kabupaten atau kota, artinya dibutuhkan total 1.000 hari atau 3 tahun.

"Karena itu perlu kerja kerja tim dan kerja koletif dari kader-kader Golkar untuk turun ke bawah dan mempromosikan serta mensosialisasikan program partai dan kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan oleh Ketum Golkar sebagai bagian dari pemerintahan saat ini," papar peneliti Timor Barat Research Center ini.

Selain itu, sifat individualis dari elite Golkar juga terlihat dari perolehan suara partai yang kalah dari Gerindra tapi menang dalam jumlah kursi di DPR.

"Ini menunjukkan bahwa kader Golkar hanya memikirkan diri pribadi untuk bagaimana mendapatkan suara bagi pribadinya dan bukan untuk partainya," demikian Saka.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya