Berita

Serangan udara menghantam bberapa fasilitas termasuk penjara di Saada, Yaman, pada 21 Januari 2022/Net

Dunia

Pasukan Koalisi Arab Bombardir Yaman, Puluhan Tewas Ratusan Terluka

SABTU, 22 JANUARI 2022 | 14:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka oleh serangan udara yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi ketika melawan pemberontak Houthi di Yaman.

Penyerangan yang terjadi pada Jumat  (21/1) menargetkan penjara dan bandara di kota utara Sa'ada, berbagai fasilitas pemerintah, dan gedung telekomunikasi di Hodeidah.

Kelompok bantuan Doctors Without Borders (MSF) mengatakan 70 orang tewas dan 138 terluka parah. Mereka yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Al-Gumhourriyeh di Sa'ada.
"Al-Gumhourriyeh sangat kewalahan sehingga tidak dapat menerima pasien lagi, dan setidaknya dua rumah sakit lain di kota itu telah menerima banyak korban," kata MSF, seperti dikutip dari RT, Sabtu (22/1).

Banyaknya korban membuat aparat cukup kewalahan. Sementara aparat sibuk mengevakuasi korban yang terluka, di sekitar bangunan penjara di Sa'ada terlihat mayat bergelimpangan.

“Tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak orang yang terbunuh,” kata Ahmed Mahat, kepala misi MSF di Yaman.

“Tampaknya itu adalah tindakan kekerasan yang mengerikan," lanjut Mahat.

Pemboman di Hodeidah juga melumpuhkan layanan internet nasional dan diduga menewaskan sedikitnya tiga anak. Pemadaman internet dilaporkan telah menghambat upaya untuk memberikan bantuan dan mengumpulkan informasi tentang serangan udara tersebut.

Saudi Press Agency
melaporkan bahwa koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan telah menyerang pelabuhan Hodeidah dan target militer di Sanaa, ibukota Yaman, dan serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman serangan musuh.

Koalisi mengintensifkan serangan udara di Yaman awal pekan ini sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak Houthi di Uni Emirat Arab, mitra Arab Saudi dalam perang.

Sementara juru bicara Houthi Yahya Sare'e mengklaim serangan di Dubai dan Abu Dhabi adalah pembalasan atas agresi koalisi yang meningkat di Yaman.

Setelah serangan udara yang menghancurkan pada hari Jumat, Sare'e mengisyaratkan pembalasan lainnya

"Kami menyarankan perusahaan asing di Emirates untuk pergi karena mereka berinvestasi di negara yang tidak aman, dan penguasa negara ini melanjutkan agresi mereka terhadap Yaman," ancam Sare'e.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya