Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken/Net
Kekhawatiran mengenai serangan Rusia ke Ukraina yang bisa pecah kapan saja, kembali disuarakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Berbicara kepada para pejabat di ibukota Ukraina pada Rabu (19/1), Blinken mengatakan bahwa tentara Rusia, tank, dan perangkat keras militer dapat mulai membanjiri perbatasan bersama dengan Ukraina dengan sedikit atau tanpa peringatan.
“Seperti yang Anda semua tahu dengan sangat, sangat baik, kami telah terlibat dalam beberapa bulan terakhir dalam fokus yang intens di Ukraina karena peningkatan yang signifikan. Kami telah melihat pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina,†kata Blinken, seperti dikutip dari
RT.Blinken mengklaim bahwa Rusia mengumpulkan pasukan dan sistem senjata di dekat perbatasan “tanpa provokasi, tanpa alasan.â€
“Kami tahu bahwa ada rencana untuk meningkatkan kekuatan itu bahkan lebih dalam waktu yang sangat singkat, dan itu memberi Presiden Rusia (Vladimir) Putin kapasitas, juga dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina,†klaim Blinken.
Diplomat itu juga menegaskan kembali dukungannya kepada staf yang bekerja di negara Eropa Timur itu.
“Saya dapat membayangkan bahwa periode ini sangat sulit, membuat stres, dan bahkan mungkin menakutkan,†katanya. “Kami mendukung Anda, seperti Anda mendukung kami selama bertahun-tahun,†katanya.
“Kami sebagai departemen di Washington ada di sini untuk Anda dan sangat, sangat fokus pada kesejahteraan, keselamatan, keamanan komunitas kami di sini, termasuk keluarga Anda,†tegas Blinken.
Pernyataan Blinken muncul di tengah kekhawatiran dalam beberapa bulan terakhir bahwa Moskow berencana untuk melakukan invasi terhadap tetangganya.
Pernyataan serupa datang dari Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki yang mengatakan pada Selasa (18/1), bahwa situasi di kawasan dalam keadaan yang sangat berbahaya dan saat ini Washington percaya Rusia kapan saja dapat meluncurkan serangan di Ukraina.
Sebuah laporan yang diterbitkan awal pekan ini oleh
The New York Times, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, mengklaim bahwa Moskow telah mulai mengevakuasi para diplomatnya dan keluarga mereka dari kedutaan besarnya di Kiev dan konsulat di Lvov.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Rusia membantah laporan tersebut, dan melaporkan bahwa Kedutaan Rusia di Kiev bekerja secara normal, tetapi tidak mengomentari apakah jumlah staf mereka dikurangi.
Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina, dan mengecam tudingan tersebut sebagai sesuatu yang tidak berdasar.