Berita

Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun saat melaporkan dua anak Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Pengamat: Kalau Polanya Melapor Lalu Dilaporkan, Rakyat Akan Takut Ungkap Korupsi Penyelenggara Negara

SENIN, 17 JANUARI 2022 | 07:56 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pelaporan yang dilakukan Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer atau Noel terhadap Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun yang melaporkan dua anak Presiden Joko Widodo merupakan hal yang aneh.

Menurut Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, semestinya laporan dari masyarakat dalam rangka membantu pemerintah memberantas korupsi disambut baik oleh semua pihak. Bukan justru sebaliknya, malah dipolisikan oleh pendukung fanatik pemerintah.

"Ini yang aneh. Mestinya didukung atas dugaan KKN dan TPPU. Agar semuanya clear. Kan semuanya didasarkan atas azas praduga tak bersalah. Jadi semuanya mesti cool. Tak usah dan tak perlu melaporkan UB (Ubedilah Badrun) ke polisi," kata Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (17/1).


Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai bahwa pelaporan Ubedilah Badrun oleh Relawan Jokowi merupakan cara-cara culas untuk membuat rakyat ketakutan, jika berurusan dengan presiden dan keluarganya.

"Jika polanya seperti ini, yang melapor, lalu dilaporkan kembali, rakyat akan takut melapor atas kasus-kasus korupsi lain yang dilakukan para penyelenggara negara," tuturnya.

"Pelaporan UB sepertinya untuk menekan UB agar mencabut laporannya dan tak berani lagi macam-macam," demikian Ujang Komarudin.

Ubedillah dilaporkan Ketua Umum Joman, Immanuel Ebenezer usai dosen UNJ itu melaporkan dugaan KKN dan TPPU Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke KPK.

"Saya melaporkan ke KPK itu tentang dugaan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang, tidak ada hubunganya dengan Noel (sapaan Immanuel)," jawab Ubedilah Badrun menanggapi laporan Noel tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya