Berita

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti (pakai peci)/Net

Politik

Kata Ray Rangkuti, Melaporkan Dosen UNJ yang Laporkan Anak Jokowi Itu Mengaburkan Substansi

JUMAT, 14 JANUARI 2022 | 17:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Nama Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun tengah ramai diperbincangkan setelah dirinya melaporkan dua anak Presiden Joko Widodo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam laporan itu, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep diduga memiliki relasi bisnis dengan anak petinggi PT SM, induk dari PT PMH yang terlibat kasus pembakaran hutan di tahun 2015.

Di satu sisi, Relawan Jokowi Mania berencana melaporkan balik Ubedilah Badrun karena disebut telah melakukan pencemaran nama baik.

Bagi Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti ancaman dari Joman itu justru menjauhkan kasus yang sedang dilaporkan Ubedilah Badrun dari substansi persoalan.   

“Semestinya, dibuktikan terlebih dahulu, baru dilaporkan,” ujarnya dalam acara Forum Tebet bertajuk "Dagang Kekuasaan, Jalan Pintas untuk Kaya di Indonesia?" di Pondok Rangi, Jalan Percetakan Negara Nomor 158c, Jakarta, Jumat (14/1).

Menurutnya, kasus dugaan terhadap Gibran dan Kaesang harus lebih dulu diselesaikan. Setelah itu terbukti tidak benar, baru laporan pencemaran nama baik dari Joman bisa dibuat.

Jika kemudian laporan dari Joman yang lebih dulu digarap, maka ini sama saja dengan kelucuan proses hukum.

“Cuma kalau ini dilaporkan lebih dahulu, laporan pencemaran nama baik duluan yang dilakukan, itu yang saya bilang kelucuan dari proses hukum,” tegasnya.

Ray Rangkuti menilai, ramainya buzzer yang menyebut Ubedilah Badrun sebagai kader PKS juga baian dari pengaburan substansi. Sebab, Ubedilah Badrun merupakan ASN yang tidak berpolitik.

“Jadi, upaya laporan itu bagian dari mengajak perhatian publik lari dari substansi laporan,” tutupnya.

Turut hadir sebagai pembicara dalam acara ini,  Aktivis 98, Niko Adrian; Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis/CBA, Uchok Sky Khadafi; dan Heri Gunawan dari DATA Indonesia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya