Berita

kereta emas Golden Carriage/Net

Dunia

Tampilkan Lukisan Perbudakan Masa Kolonial, Kerajaan Belanda Pensiunkan Kereta Emas Golden Carriage

JUMAT, 14 JANUARI 2022 | 14:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kerajaan Belanda akhirnya mengumumkan pengunduran diri sementara kereta emas ‘Golden Carriage’, menyusul kritik yang mengomentari lukisan di badan kereta tersebut yang dianggap mengagungkan masa lalu kolonial Belanda, termasuk perannya dalam perdagangan budak global.

Pengumuman tersebut  disampaikan Raja Willem-Alexander dalam sebuah pesan video pada Kamis (13/1) waktu setempat. Itu sekaligus pengakuan atas sisi suram sejarah Belanda sebagai negara adidaya kolonial abad ke-17, termasuk para pedagang Belanda yang menghasilkan banyak uang dari budak.

“Kereta Emas hanya akan bisa mengemudi lagi ketika Belanda siap dan itu tidak terjadi sekarang,” kata Raja Willem-Alexander, seperti dikutip dari AP, Jumat (14/1).


Salah satu sisi kereta emas dihiasi dengan lukisan berjudul "Tribute from the Colonies" yang menunjukkan orang kulit hitam dan Asia, salah satunya berlutut, menawarkan barang kepada seorang wanita muda kulit putih yang duduk yang melambangkan Belanda.

Kereta emas itu saat ini dipajang di museum Amsterdam setelah restorasi yang panjang.

Di masa lalu, kereta tersebut telah digunakan untuk membawa raja-raja Belanda melalui jalan-jalan Den Haag ke pembukaan Parlemen negara setiap bulan September.

"Tidak ada gunanya mengutuk dan mendiskualifikasi apa yang telah terjadi melalui lensa zaman kita," kata raja.

“Melarang benda dan simbol sejarah saja tentu juga bukan solusi. Sebaliknya, diperlukan upaya bersama yang lebih mendalam dan memakan waktu lebih lama. Upaya yang menyatukan kita bukan memecah belah kita,” lanjutnya.

Aktivis anti-rasisme dan salah satu pendiri The Black Archives di Amsterdam, Mitchell Esajas, menyebut pernyataan raja sebagai pertanda baik, meskipun masih menyayangkan penggunaan kata-katanya.

“Dia mengatakan masa lalu tidak boleh dilihat dari perspektif dan nilai-nilai masa kini, dan saya pikir itu keliru karena juga dalam konteks sejarah perbudakan dapat dilihat sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan sistem kekerasan,” kata Esajas.

"Saya pikir argumen itu sering digunakan sebagai alasan untuk memoles sejarah kekerasannya,” lanjutnya.

Belanda, bersama dengan banyak negara lain, telah meninjau kembali sejarah kolonialnya dalam proses yang didorong oleh gerakan Black Lives Matter yang melanda dunia setelah kematian pria kulit hitam George Floyd di Amerika Serikat.

Tahun lalu, museum nasional negara itu, Rijksmuseum, mengadakan pameran besar yang mengambil pandangan tegas pada peran negara itu dalam perdagangan budak, dan Walikota Amsterdam Femke Halsema meminta maaf atas keterlibatan ekstensif mantan gubernur ibukota Belanda dalam perdagangan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya